Secara keseluruhan, lama waktu pengendara terjebak kemacetan mencapai 22 persen. Sedangkan pada hari biasa di luar jam sibuk, persentasenya 24 persen. Pada saat jam sibuk, persentase kemacetan naik menjadi 27 persen.
3. Malang
Tingkat kemacetan di Malang mengalahkan Surabaya yang menjadi Ibu Kota di Jawa Timur.
Kota kedua terbesaar di Jawa Timur ini bahkan duduk sebagai kota ketiga dengan tingkat kemacetan terparah di Indonesia.
Pengendara harus menghabiskan waktu selama 45 jam dalam setahun di tengah macet dengan persentase keseluruhan 23 persen.
Pada jam sibuk, kemacetan naik menjadi 27 persen dibandingkan di luar jam sibuk yaitu 24 persen.
4. Yogyakarta
Kota dengan julukan Kota Pelajar ini menduduki posisi ke-4 sebagai kota paling macet di Indonesia.
Tingkat kemacetan di Yogyakarta ini setara dengan Malang, di mana pengendara harus menghabiskan waktu 45 jam terjebak di jalan dalam setahun.
Selain itu, secara persentase, waktu kemacetan di Yogyakarta mencapai 24 persen. Pada jam sibuk dan di luar jam sibuk, perbandingan persentasenya adalah 27 persen dan 26 persen.
5. Padang
Sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat, Padang muncul di peringkat ke-5 kota paling macet, mengalahkan Medan yang sama-sama berada di Pulau Sumatera.
Pengendara harus terjebak selama 45 jam dalam setahun di jalanan Padang dengan rata-rata persentasenya 24 persen.
Pada jam sibuk, tingkat kemacetan melonjak sampai 29 persen melebihi Jakarta yang hanya 24 persen. Sedangkan di luar jam sibuk, tingkat kemacetan rata-rata 26 persen.
6. Medan
Dengan sejumlah industri yang membangun pabrik di Medan, kemacetan tentu sulit dihindari. Ibu Kota Sumatera Utara ini tercatat sebagai kota ke-6 termacet di Indonesia.