JAKARTA, KOMPAS.com - Rentetan robohnya infrastruktur yang tengah dikerjakan dan yang sudah beroperasi, membuat banyak pihak waspada.
Insiden yang terjadi berturut-turut antara lain robohnya Jembatan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Bogor, ambruknya turap rel kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan jatuhnya box girder pada proyek light rail transit (LRT) di Utan Kayu, Jakarta Timur.
Baca juga : Akibat Serentetan Kecelakaan Kerja, Waskita Karya Dijatuhi Sanksi
Selain itu, terbaru adalah bekisting pierhead proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang ambruk pada Selasa (20/2/2018) lalu.
Berkaca dari kejadian-kejadian tersebut, Astra Infra Toll Road melalui PT Marga Mandalasakti (MMS) mulai meningkatkan keselamatan dan keamanan pekerjaan di lapangan.
"Kami berusaha sekali mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Kalau pun sudah terjadi, kami sudah siapkan bagaimana penanganannya," ujar Direktur Teknik dan Operasi MMS Sunarto Sastrowiyoto saat media gathering di Gedung Astra International, Jakarta, Rabu (22/2/2018).
Baca juga : Ada Apa dengan Waskita Karya?
Ia menambahkan, selain itu MMS juga meningkatkan waktu respon dari penanganan itu sendiri.
Saat ini, kata Sunarto, pekerjaan yang tengah dilakukan MMS khususnya proyek Tol Tangerang-Merak adalah penambahan lajur keempat segmen Cikupa-Balaraja yang dilakukan sejak Desember 2017.
Pekerjaan penambahan lajur keempat dimulai dari Cikupa KM 31+900 hingga Balaraja KM 39+200, dari sebelumnya 3 lajur. Proyek dengan panjang sekitar 7,3 kilometer ini direncanakan selesai pada Desember 2018.
Baca juga : Astra Infra Kaji Pembangunan Jalan Tol Sampai Pelabuhan Merak
Sebagai pemenuhan terhadap aturan Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan (LK3), MMS melakukan penutupan wilayah pekerjaan dengan kelengkapan rambu yang dipasang pada area pekerjaan sesuai standar operasional prosedur yang berlaku.
"Selama pekerjaan ini, kami perketat keamanan dengan memasang pagar di kiri dan kanan jalan untuk lebih rapi. Tapi, kalau ada kekurangan, kami selalu evaluasi," jelas Sunarto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.