SLEMAN, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (17/2/2018).
Saat Workshop Strategi Merumahkan Rakyat, Basuki membuka pidato dengan menyinggung kecelakaan infrastruktur yang kini marak terjadi.
Baca juga : 11 Kasus Kecelakaan Kerja Terjadi dalam 6 Bulan
Ia membandingkannya dengan orang Indonesia yang sudah biasa menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
"Meski tanpa ada musiknya, tapi kita karena terbiasa jadi ya nyanyi asal saja. Sama seperti kecelakaan infrastruktur, padahal itu semua ahli yang bangun," ujar Basuki.
Ia mengatakan, kecelakaan infrastruktur yang selama ini terjadi bukan didesain oleh orang sembarangan, melainkan yang ahli di bidangnya.
Namun karena menganggap sudah biasa melaksanakan pembangunan, para ahli ini menjadi teledor dan melewatkan hal-hal penting.
Terlebih lagi, dari segi pengawasan pembangunan juga kurang.
Basuki mencontohkan, robohnya konstruksi rel kereta ringan atau LRT. Konstruksi pembangunan antar-span P28-P29 proyek kereta ringan (LRT) ini roboh pada Senin (22/1/2018).
"LRT itu dibangun oleh (kontraktor dan konsultan) top vendor. Sekarang sedang dikaji oleh Komite Keamanan Konstruksi," ucap Basuki.
Proyek pembangunan LRT rute Kelapa Gading, Jakarta Utara-Velodrome (Rawamangun), Jakarta Timur, yang dimulai sejak 20 Juni 2016 itu dalam rangka menghadapi Asian Games 2018.
Adapun selain LRT, tembok atau turap underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta juga ambrol sepanjang 20 meter, Senin (5/2/2018) sore.
Kejadian ini menyebabkan satu orang meninggal dunia dan satu orang luka-luka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.