Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Konstruksi Marak, Komisi V DPR Bakal Bentuk Pansus

Kompas.com - 09/02/2018, 13:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi V DPR berencana membentuk panita kerja khusus (pansus) terkait keselamatan kerja. Hal ini menyusul maraknya kasus kecelakaan kerja yang terjadi dalam enam bulan terakhir.

Awal minggu ini, dua kasus kecelakaan terjadi. Pertama, kasus kecelakaan kerja pada proyek pembangunan Fasilitas Perkeretapian Manggarai-Jatinegara Double-Double Track (DDT). Empat orang meninggal dunia akibat insiden tersebut.

Baca juga : Pemerintah Harus Bertanggung Jawab atas Maraknya Kecelakaan Kerja

Selang sehari, tembok Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta ambruk, yang mengakibatkan dua orang penumpang di dalam mobil tertimbun. Satu orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia setelah berhasil dievakuasi.

"Kami sudah ingatkan dalam rapat terakhir, tidak menutup kemungkinan kami akan membentuk panja khusus untuk menginvestigasi lebih jauh dan lebih dalam tentang kejadian ini," kata Ketua Komisi V DPR Fary Djemi Francis kepada Kompas.com, Jumat (9/2/2018).

Kondisi lalu lintas di Jalan Raya Kayu Putih, Pulogadung, Pasca Robohnya girder LRT, Senin (22/1/2018)Stanly Ravel Kondisi lalu lintas di Jalan Raya Kayu Putih, Pulogadung, Pasca Robohnya girder LRT, Senin (22/1/2018)
Politisi Partai Gerindra itu mengatakan, di dalam Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi memang telah diatur pembentukan tim ahli serta Komite Keselamatan Konstruksi.

Keduannya bertugas bila terjadi kasus kecelakaan baik itu pada saat proyek telah rampung maupun saat masih konstruksi.

Meski demikian, Fary mengatakan, DPR juga memiliki wewenang untuk mengetahui secara pasti penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.

"Sejauh ini tim independen yang sudah dibentuk tim independen, kejadiannya seperti apa, dan sanksinya apa yang diberikan. Itu kami akan dalami," kata dia.

Puing-puing beton sisa reruntuhan tembok Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta dibersihkan dari badan jalan, Kamis (8/2/2018).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Puing-puing beton sisa reruntuhan tembok Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta dibersihkan dari badan jalan, Kamis (8/2/2018).
Fary mengingatkan, pemerintah tidak boleh hanya mengejar ketertinggalan sejumlah proyek infrastruktur. Sementara, di sisi lain keselamatan justru diabaikan.

Dalam catatan Kompas.com, hingga Februari 2017 setidaknya telah terjadi 13 kasus kecelakaan konstruksi dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

Dalam jangka waktu tersebut, lima kasus diantaranya merupakan proyek yang digarap PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau