Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKK Belum Bisa Ekspos Investigasi Kecelakaan Proyek DDT

Kompas.com - 05/02/2018, 20:30 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil investigasi atas kecelakaan konstruksi terjadi pada proyek pekerjaan sipil pembangunan fasilitas perkeretaapian jalur Manggarai-Jatinegara double-double track (DDT) di Matraman, Jakarta Timur, belum bisa diumumkan hari ini, Senin (5/2/2018).

Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih mengumpulkan keterangan dari saksi di lapangan yang melihat langsung saat peristiwa terjadi, Minggu (4/2/2018) pagi.

"Karena kan saksi pekerja tadi masih diperiksa kepolisian, jadi kita enggak bisa simpulkan dulu semuanya. Karena butuh dari kesaksian saksi mata juga," kata anggota KKK Lazuardi Nurdin saat dihubungi Kompas.com, Senin sore.

Awalnya, anggota KKK lainnya, Iwan Zarkasi menyebut, akan berupaya untuk mengekspos hasil kesimpulan dari rapat yang dilakukan KKK di Kementerian PUPR siang ini.

Rapat tersebut juga turut diikuti PT Hutama Karya (Persero), selaku kontraktor dalam proyek itu.

Menurut Lazuardi, dari informasi awal yang diperoleh KKK, peralatan yang digunakan HK saat pekerjaan konstruksi dilaksanakan masih baru.

Meski demikian, belum dapat disimpulkan apakah kesalahan terjadi akibat persoalan sumber daya manusia atau justru pada peralatan.

"Kami enggak tahu karena operatornya masih dimintai keterangan. Hutama Karya juga belum bisa mengambil kesimpulan karena mereka kan melakukan investigasi internal juga," jelas Lazuardi.

Diberitakan sebelumnya, akibat peristiwa yang terjadi Minggu (4/2/2018) pagi tersebut, empat orang meninggal dunia.

Dua di antaranya meninggal di lokasi, sementara dua lainnya meninggal saat mendapatkan perawatan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com