Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Kasus Kebakaran Gedung di Jakarta Dipicu Korsleting Listrik

Kompas.com - 01/02/2018, 21:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertengahan Januari 2018, masyarakat dikejutkan dengan kabar terbakarnya Museum Bahari, Jakarta.

Akibat peristiwa tersebut sejumlah model miniatur perahu, alat navigasi laut, serta diorama mengenai kelautan terbakar.

Kepala UPT Museum Kebaharian Husnison Nizar menyebut, dugaan sementara terbakarnya museum itu disebabkan hubungan arus pendek atau korsleting listrik.

Dua bulan sebelumya, tepatnya 14 November 2017 sebuah ruangan di lantai dua Gedung Nusantara III DPR juga terbakar.

Dugaan sementara penyebab terbakarnya ruangan tersebut adalah korsleting pada mesin pendingin yang terdapat di dalam ruangan itu.

Head of Marketing Communications PT Schneider Indonesia Donald Situmorang mengatakan, bila dilihat dari penyebab kebakaran gedung yang terjadi di Jakarta, mayoritas memang disebabkan hubungan arus pendek.

"Data dari pemerintah menyebutkan hampir 70 persen kasus kebakaran gedung itu disebabkan korsleting listrik," kata Donald menjawab pertanyaan Kompas.com, Kamis (1/2/2018).

Meski demikian, ia enggan menanggapi ihwal standar kualitas keamanan gedung-gedung di Jakarta terhadap potensi terjadinya kasus kebakaran.

"Kami tidak bisa menanggapi apakah gedung-gedung ini aman atau tidak," kata Donald.

Data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta yang dikutip Kompas.com dari BBC Indonesia, menunjukkan, dari 780 gedung bertingkat, hanya 558 gedung yang telah memenuhi persyaratan keamanan hingga akhir 2017. Sisanya, sebanyak 222 gedung atau 28% belum memenuhi.

"Itu kaitannya dengan pencegahan (kebakaran)," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Subejo, Selasa (16/1/2018).

Kasus rubuhnya lantai mezanin Tower 2 Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu, juga turut memunculkan pertanyaan soal pengawasan dan kontrol aparat terhadap keamanan gedung.

Pada 2016 lalu, sejumlah kasus kebakaran gedung terjadi di Jakarta. Mulai dari kebakaran Apartemen Parama di Jakarta Selatan, Gedung Neo Soho di Jakarta Barat, Apartemen Casa Domaine di Tanah Abang, hingga terbakarnya Swiss Bell Hotel di Kelapa Gading.

Kedepankan keamanan

Sementara itu, sebagai perusahaan yang bergerak di sektor kelistrikan yang telah 45 tahun bercokol di Indonesia, Schneider selalu mengedepankan aspek keamanan. Ada empat hal utama yang ingin ditunjukkan oleh perusahaan asal Perancis tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau