Sementara kawasan lain yang sedang dilirik adalah Lozenets, Strelbishte, Gotse Delchev, Krastova Vada, Hladilnika, Studentski Grad, Vitosha, Manastrirski Livadi, Mladost dan Vrabnitsa.
Di samping itu, ada juga Bansko, Pamporo, dan Borovets.
Menjanjikan
Bulgaria merupakan negeri perlintasan dari Eropa Barat menuju Timur atau Utara menuju Selatan. Karena itu, negara produsen lactobacillus bulgaricus nomor wahid ini, demikian unik dan kaya.
Sumber daya alam, dan pariwisata merupakan andalan mereka untuk mendatangkan devisa. Terlebih saat ini ketika sedang dilakukan percepatan pembangunan infrastruktur.
Sebuah kondisi yang menarik para ekspatriat untuk tinggal dan bekerja di negerinya mantan raja lapangan hijau, Hristo Stoichkov ini.
Motivasi mereka pindah ke negara ini, tentu saja, bukan hanya bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Melainkan juga masalah cuaca, alam dengan panorama yang indah, pantai, pegunungan, gaya hidup yang tenang, masyarakat yang relatif ramah, dan harga-harga murah.
Ekspatriat adalah potensi besar bagi mereka yang berinvestasi apartemen. Imbal hasil yang ditawarkan sekitar 8 sampai 10 persen dengan okupansi nyaris 80 persen per tahunnya.
"Nyaris hampir setiap hari ada ekspatriat menelpon menanyakan unit kosong. Jika unit saya jual, malam ini juga pasti dibeli," kata Nargiz.
Terbatasnya pasokan, semakin memicu tingkat pengembalian investasi menjadi lebih cepat dan imbal hasil yang lebih tinggi.
Harga yang ditawarkan pun sejatinya cukup kompetitif yakni sekitar 93.000 euro atau Rp 1.5 miliar untuk unit 1 kamar tidur.
Harga ini diperkirakan akan melesat cepat. Untuk hunian eksisting saja, harganya meningkat 7,32 persen. Sementara harga hunian baru naik moderat 0,82 persen.
"Jika harga rumah sekunder melesat melebihi rumah baru, ini menandakan kondisi bisnis properti sehat, terkendali, dan menjanjikan," cetus Nargiz.