Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Tinggi, Investasi Properti di Bulgaria Menjanjikan

Kompas.com - 01/02/2018, 13:40 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SOFIA, KOMPAS.com - "Tak perlu pencakar langit, apalagi yang menjulang macam Burj Khalifa, Dubai. Cukup low rise tapi imbal hasil (yield) tinggi".

Demikian hasil obrolan menarik Kompas.com dengan salah seorang investor apartemen di Bulgaria, Nargiz Nazir Akhmedova, pada sebuah sore nan beku (29/1/2018).

Berinvestasi apartemen di negeri yang beken dengan julukan The Land of Roses ini merupakan kesempatan mengeruk keuntungan dengan jumlah stabil menanjak.

Baca juga : Bulgaria, Sepotong Nirwana di Eropa Tenggara (1)

"Selain itu, return-nya tinggi. Begitu masa sewa habis, pasti akan ada banyak yang menggantikan untuk menyewa unit apartemen yang sama," tambah Nargiz.

Pasalnya, Bulgaria sedang membangun, terutama infrastruktur konektivitas, utilitas, dan energi terbarukan. Sama dengan Indonesia.

Untuk infrastruktur konektivitas, mereka tengah membangun Sofia Metro. Setelah dibuka pada tahun 1998, Sofia Metro telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir berkat serangkaian proyek yang didanai oleh Uni Eropa.

Kondisi Stasiun Sofia Metro, Bulgaria.Hilda B Alexander/Kompas.com Kondisi Stasiun Sofia Metro, Bulgaria.
Pada tahap pertama, Jalur 3 akan bertolak dari Valdimir Vazov Boulevard ke Jalan Zhitnitsa dan mencakup delapan stasiun. Jalur ini akan menghubungkan distrik Suhata Reka, Hadzhi Dimitar, Krasno Selo, Slaviya, Brezi Belite, Lagera, Hipodruma dengan Sofia pusat dan menyediakan koneksi ke Lyulin, Mladost, Obelya, Nadezhda, Lozentets dan Druzhba melalui jalur 1 dan 2.

Investasi juga mencakup pembangunan depot dan pembelian 20 kereta metro. Ketika selesai nanti, jalur 3 diperkirakan akan melebar hingga total 16 kilometer, dengan 19 stasiun, membawa jaringan ke jalur 56 kilometer dan 53 stasiun pada tahun 2020.

Baca juga : Cara Mudah dan Murah Menuju Surga di Eropa Tenggara (2)

Lebih dari setengah juta orang per hari sekarang menggunakan Metro Sofia dan dengan selesainya tahap pertama Jalur 3 ini diperkirakan akan bertambah sekitar 96.000.

Pengurangan waktu perjalanan diharapkan menghasilkan penghematan untuk ekonomi di atas 19 juta Euro pada tahun 2020.

Dengan mengalihkan penumpang dari bentuk transportasi lainnya, jalur baru ini akan membantu menghilangkan 90.000 ton emisi CO2 per tahun, serta mengurangi kecelakaan lalu lintas dan biaya pemeliharaan transportasi, yang menyebabkan penghematan tambahan lebih dari 8 juta Euro pada tahun 2020.

Apartemen di kawasan Mladost, Bulgaria.Hilda B Alexander/Kompas.com Apartemen di kawasan Mladost, Bulgaria.
Kendati tak sekaya Jerman, Swiss, Norwegia, atau negara Skandinavia lainnya, dan tak sepopular Italia, Perancis, atau negara Eropa Barat lainnya, ekonomi Bulgaria terus menunjukkan angka positif.

Terakhir per 2017 lalu pertumbuhan ekonomi mencapai 3.9 persen. Lebih baik ketimbang negara-negara Eropa lainnya yang hanya tumbuh rata-rata 2 persen atau bahkan ada yang minus.

Selama 2017 pula, seluruh indikator ekonomi menampilkan angka-angka positif. Suku bunga nol persen dan inflasi 2,5 persen, menjadi pemantik utama.

Selain itu, harga rumah naik setiap tahun dengan angka rata-rata 8.9 persen. Di Sofia, misalnya, harga hunian meningkat 10.6 persen dengan angka tertinggi 13.5 persen dan terendah 9.4 persen.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau