Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 21/12/2017, 19:55 WIB
|
EditorHilda B Alexander

JAKARTA, KompasProperti - Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) merupakan jalan tol terakhir yang diresmikan tahun ini.

Karena bertepatan dengan libur panjang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, pengoperasiannya akan diawasi agar tidak timbul lonjakan kendaraan dan mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal buruk seperti insiden Brexit atau Brebes Exit 2016 silam.

"Kalau tidak diatur akan terjadi bottle neck di pintu keluar. Nanti itu jadi titik kemacetan. Kita antisipasi dengan berkoordinasi dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan setempat," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Marga Soebagiono saat konferensi pers di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Soebagiono mengatakan, jalan tol ini diprediksi akan banyak diincar pengendara karena baru dibuka.

Pengendara yang biasanya melewati jalan nasional untuk melintasi Surabaya-Mojokerto, akan terdorong untuk masuk tol tersebut. Terlebih lagi, saat ini tol tersebut belum dikenakan tarif sampai 1 Januari 2018 mendatang.

Sementara itu, menurut Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk Agus Setiawan, Sumo sangat dibutuhkan karena fungsinya sebagai penghubung jalan yang sudah ada, yaitu Waru-Juanda dan Surabaya-Gempol.

"Dengan Sumo belum kena tarif, saya lihat volumenya pasti akan membludak. Tapi teman-teman di lapangan sudah antisipasi," kata Agus.

Meski tidak menyebutkan angka pasti, ia menggambarkan, di Krian saja volume lalu lintasnya berkisar 30.000-40.000 kendaraan per hari.

Adapun ruas yang baru diresmikan yaitu Seksi IB Sepanjang-WRR, Seksi II WRR-Driyorejo, dan Seksi III Driyorejo-Krian.

Ruas sepanjang 15,5 kilometer itu merupakan bagian dari Jalan Tol Surabaya-Mojokerto yang memiliki panjang 36,27 kilometer.

Dengan diresmikannya ketiga ruas itu, maka seluruh jalan tol ini beroperasi penuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+