SURABAYA, KompasProperti - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengimbau para pemudik yang akan melintasi Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) agar berhati-hati dengan memerhatikan kecepatan rata-rata karena pembangunannya belum tuntas 100 persen.
"Bagi pemudik yang melewati jalan tol ini harus berhati-hati karena jalan tol masih belum tuntas pembangunannya 100 persen," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur Wahid Wahyudi di Surabaya, Senin (29/5/2017).
Kendati demikian semua segmen jalan tol yang sifatnya baru fungsional atau beroperasi sementara ini memiliki struktur minimal lean concrete (lantai kerja). Kondisi ini membuat jalan tidak lagi berstruktur tanah, melainkan sudah dicor semen.
Wahid menjelaskan, ruas Sumo sudah bisa dilewati para pemudik, seperti simpang susun (interchange) Waru-Krian yang panjangnya mencapai 18 kilometer telah difungsikan walaupun hanya satu jalur saja.
Untuk interchange Krian-Mojokerto yang panjangnya 18,5 kilometer dan interchange Mojokerto-Mojokerto Barat dengan panjang tol lima kilometer sudah operasional sehingga pengguna tol akan dikenai biaya.
Sedangkan, untuk Mojokerto Barat-Jombang yang panjangnya 19,9 kilometer sudah bisa digunakan sementara.
"Khusus untuk yang sifatnya difungsikan, seperti ruas tol Waru-Krian masih gratis," ucapnya.
Menurut dia, meski secara umum Tol Surabaya-Kertosono-Ngawi bisa dilewati pemudik, tapi ada ruas jalan tol yang belum bisa dilewati.
Ruas tersebut adalah interchange Jembatan Kali Brantas-Wilangan yang panjangnya 36,4 kilometer dan interchange Ngawi-Widodaren yang panjangnya 20 kilometer.
Sementara itu, untuk ruas tol Gempol-Pasuruan, dan interchange Gempol-Bangil yang panjangnya 6,8 kilometer sudah bisa difungsikan dan interchange Bangil-Rembang (PIER) sudah operasional.
Ruas tol yang bersifat fungsional ini mulai dibuka pada H-10 sampai dengan H-2 pada arus mudik, kemudian pada arus balik dibuka mulai H+1 hingga H+15.
"Jadi nanti arusnya bergantian. Semisal tol Sumo, saat mudik hanya untuk jalur Surabaya ke Mojokerto, sedangkan saat balik hanya dari Mojokerto ke Surabaya," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.