Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurator Manfaatkan Kertas Bangun Paviliun Indonesia di Venesia

Kompas.com - 14/12/2017, 21:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Indonesia akan unjuk gigi kali kedua pada La Biennale Architettura di Venesia, Italia, pada 26 Mei-25 November 2018 mendatang.

Sebagai perwakilan, telah terpilih enam kurator yang akan mengisi Paviliun Indonesia di ajang ke-16 tersebut.

Para kurator ini adalah Ary Indra, David Hutama, Dimas Satria, Jonathan Aditya, Ardy Hartono dan Johanes Adika dengan karya berjudul Sunyata: The Phoetics of Emptiness.

Mereka akan menampilkan lndonesia dalam nafas yang lebih kontemporer di luar bentuk dan ornamen tradisional yang selama ini dikenal oleh dunia.

Menggunakan kertas sebagai material utama, Pavuliun Indonesia merupakan abstraksi dari konsep kekosongan yang memiliki beragam wujud dan rupa di arsitektur Indonesia.

"Nantinya di kertas ini, waktu berjalan seolah melambat garis-garis akan mengabur, sudut ruang mengilang, skala manusia dimainkan, manusia akan sadar akan ruang-ruang kosong yang ada di sekitarnya, yang selama ini sering terlupakan," ujar Ketua Tim Kurator Ary Indra saat mempresentasikan karyanya di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (14/12/2017).

Berkeinginan untuk memberi wacana baru pada perbincangan arsitektur yang biasanya didominasi oleh aspek visual, paviliun ini hendak membebaskan tirani bentuk dan rupa bagi manusia yang mengalaminya.

Seperti sebuah wadah kosong, manusia akan menjadi pemeran utama di dalamnya. Perangkat yang biasa digunakan oleh manusia untuk memaknai ruang ditiadakan.

Sebagai ganti tubuh dan panca indera menjadi perangkat utama dalam mengubah, menggubah, dan menguasai ruang.

Konsep kekosongan sering dijumpai pada arsitektur Indonesia misalnya gubahan Taman sari di Yogyakarta atau tatanan rumah Jawa dengan Joglo yang menjadi "pusat" bagi sekitarnya.

Contoh-contoh ruang kosong yang tidak sekedar kebetulan, tetapi sengaja diciptakan dan menjadi generator bagi aktivitas sekitar, hampir bisa ditemukan di mana mana.

Tidak sekedar menjadi papan iklan budaya arsitektur Indonesia, paviliun dan konsep kekosongan yang diangkat justru ingin memprovokasi arah baru pemikiran arsitektur Indonesia yang berangkat dari nilai-nilai yang sudah lama dipraktekkan.

Paviliun Indonesia pada La Biennale Architettura Venezia 2018, menyasar peluang baru untuk memahami kekayaan arsitektur Indonesia bagi kemajuan ilmu dan praktik arsitektur di masa depan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com