SEMARANG, KompasProperti – Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta yang direncakan dimulai pada 2019 bakal dilengkapi dengan jalur terowongan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengatakan, terowongan dipilih demi mengurangi pekerjaan jalan dengan pola pengrepasan bukit.
Kondisi jalur Bawen-Jogja sebagai jalur wisata juga menjadi pertimbangan.
“Gak ingin seperti (Jalan Tol) Semarang-Solo yang banyak mengepras bukit. Itu kan merusak lingkungan. Nanti kalau bisa pakai terowongan, agar lebih baik,” kata Basuki, di Semarang, Rabu (13/12/2017).
Proses desain jalur terowongan serta kajian detail enginering design (DED) sendiri akan dilakukan berbarengan saat pembebasan lahan. Itu akan dilakukan setelah penetapan trase lokasi jalan tol oleh pemerintah daerah selesai dilakukan.
“Tapi sebelum itu (2019), nanti sambil kan ada terowongan dan sebagainya,” tambahnya.
Menurut Basuki, pengerjaan jalur terowongan memang lebih mahal ketimbang jalur dengan pengeprasan bukit. Namun, pembangunan terowongan lebih baik dan mengurangi kerusakan lingkungan.
“Kalau terowongan 1,5 sampai 2 kali lebih mahal. Tapi karena itu daerah wisata itu eman-eman kalau ngepras bukit, dan itu gak bisa dinilai dengan uang,” paparnya.
Sejauh ini, rencana pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta masih berkutat soal penetapan trase lokasi yang akan dilewati jalan tol. Belum ada perkembangan signifikan soal rencana pembangunan tol sepanjang 70 kilometer itu.
Trase jalan saat ini masih dibahas. Jika trase sudah diputuskan, barulah disosialisasikan ke masyarakat dan dilakukan pembebasan lahan.
Sembari proses itu, pihaknya juga akan paralel menyelesaikan desain kajian DED. Jika semua selesai, rencananya pada 2019 pembangunan dapat dimulai. Terlambat setahun dari rencana semula yakni 2018.
Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dibagi menjadi dua ruas, yaitu Bawen-Magelang dan Magelang-Yogyakarta. Jalur tol ini nantinya tersambung dengan jalur yang sudah ada, Semarang-Bawen dan rencana Solo-Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.