Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Bawen-Yogyakarta Termasuk Jalur Gemuk

Kompas.com - 24/02/2017, 21:04 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Jakarta, KompasProperti - Beberapa desa yang berada di jalur Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dikabarkan bakal digusur guna kelancaran pembangunan jalan bebas hambatan tersebut.

Isu tersebut viral di media sosial dengan bumbu biaya pembebasan lahan mencapai miliaran Rupiah. Disebutkan ada 37 desa dari 15 kecamatan di tiga kabupaten yang bakal terkena imbas pembangunan jalan tol tersebut.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna menepis kabar tersebut.

Herry menjelaskan, Jalan Tol Bawen-Yogyakarta saat ini masih dalam tahap studi dan desain. Bahkan, Kementerian PUPR belum mendapat usulan lokasi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah maupun Yogyakarta.

"Kami belum menerima usulan untuk trase jalan tol itu dan karena usulannya saja belum ada bagaimana kami tahu lokasi-lokasinya?," jelas dia kepada KompasProperti, Jumat (24/2/2017).

Kendati begitu, Herry memastikan bahwa jalan tol tersebut akan tetap dibangun karena telah masuk ke dalam rencana 2025 Kementerian PUPR.

Selain itu, Herry juga menegaskan pembangunan jalan tol yang diperkirakan sepanjang 100 kilometer tersebut tidak akan dilakukan pada 2017 ini.

Untuk tahun ini, BPJT fokus pada studi kelayakan sekaligus mengurus izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), kemudian pengurusan dokumen pengadaan tanah, penetapan lokasi (penlok), dan pembayaran.

"Baru pada 2018 kami lakukan tender, penandatanganan Penandatangannan Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), penentuan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemenang tender, dan financial closing untuk kemudian memulai konstruksinya," tambah Herry.

Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dibangun guna menunjang infrastruktur konektivitas menuju Kawasan Stategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur

Selain itu, jalan tol yang terdiri dari dua ruas yakni ruas Bawen-Magelang dan ruas Magelang-Yogyakarta dibangun lantaran statusnya sebagai 'jalur gemuk.'

"Pembangunannya didasari karena Bawen-Yogyakarta ini merupakan jalur gemuk, artinya lalu lintas harian rata-ratanya tinggi, banyak kendaraaran, dan akan diminati oleh pengusaha jalan tol dalam dan luar negeri," pungkas Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com