Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cetak Waktu Tempuh 2,6 Jam Per 100 KM, Indonesia Kalah dari Malaysia

Kompas.com - 17/11/2017, 13:41 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pembangunan infrastruktur di Indonesia didasarkan pada beberapa alasan, antara lain untuk meningkatkan konektivitas dan daya saing di mata dunia.

Selama ini, menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan, dibandingkan negara-negara tetangga, daya saing Indonesia masih rendah.

"Ada studi juga waktu tempuh 100 kilometer sampai 2,6 jam di Indonesia. Di Malaysia hanya 1,1 jam," ujar Robert saat Diskusi Media Forum Merdeka Barat (Dismed FMB) 9 bertajuk "Amankah Pembiayaan infrastruktur Negara?” di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Selain itu, kata Robert, dari berbagai index juga menunjukkan rendahnya daya saing Indonesia. Misalnya Human Development Index yang menempatkan Indonesia di bawah rata-rata.

Padahal, penduduk Indonesia sebanyak 73 persen adalah generasi muda. Dengan demikian, generasi muda perlu pendidikan yang lebih baik lagi.

Pembangunan infrastruktur, imbuh Robert, diyakini dapat membantu kelancaran pembentukan karakter generasi muda melalui pendidikan.

"Kita perlu jalan, kita perlu kereta api. Di indeks-indeks sudah terlihat. Dengan mudah kita katakan tiap ada perbaikan infrastruktur akan beri keuntungan ekonomi," jelas Robert.

Meski demikian, imbuh dia, dari segi pembiayaan memang tidak mudah.

Oleh sebab itu, pemerintah tengah mengupayakan 3 skema, yaitu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan kerja sama dengan swasta.

Melalui APBN, pemerintah mengucurkan dana baik kepada kementerian/lembaga maupun daerah yang sering dikenal dana desa.

Sedangkan penugasan, pemerintah menujuk BUMN tertentu untuk melakukan pembangunan infrastruktur dengan bantuan Penanaman Modal Negara (PMN).

Sementara itu, melalui skema kerja sama dengan swasta, pemerintah memberi dukungan melalui pembuatan kerangka hukum sehingga aman untuk berinvestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Begini Cara Memperpanjang Umur Mesin Cuci Anda

Tips
Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com