KompasProperti – Peritel rumah tangga IKEA mulai menaikkan harga produknya di Inggris. Hal itu sebagai dampak membengkaknya biaya impor pasca keputusan Brexit.
Sekadar informasi, Brexit merupakan singkatan dari “British exit”, yang mengacu pada keputusan referendum Inggris pada 23 Juni 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa. Keputusan itu berimbas pada melemahnya nilai mata uang Poundsterling di bursa valas.
Melansir Sky News, Rabu (15/11/2017), IKEA kini mengatrol harga sebesar 3,6 persen untuk menghadapi kenaikan beban impor pasca Brexit senilai 13,7 persen.
Keputusan penaikan harga produk itu diungkapkan IKEA setelah merilis laporan kinerja terbarunya di Inggris, yaitu naiknya penjualan sebesar 6 persen menjadi 1,8 miliar Poundsterling tahun ini.
Peritel yang berdiri sejak 1943 itu juga mengklaim terjadinya peningkatan pangsa pasar sebesar 0,5 persen sehingga mendekati target proyeksi 15 persen pada 2027 mendatang.
Baca juga: Garap Pasar Baru, IKEA Bidik Amerika Latin
Manajer Ritel IKEA untuk Inggris dan Irlandia Gillian Drakeford mengatakan, pihaknya tak cemas akan kehilangan pelanggan dengan adanya kenaikan harga produk.
"Terlepas dari ketidakpastian ekonomi, kami melanjutkan usaha akan hadirnya solusi home furnishing yang terjangkau dan dirancang dengan baik,” ujarnya.
Meskipun terjadi Brexit, IKEA mengklaim bahwa pihaknya mampu menyerap 1.000 lapangan pekerjaan tahun ini. Jumlah itu diharapkan bertambah 850 orang saat peluncuran toko di Greenwich dan Exeter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.