Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2017, 09:35 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Dalam merealisasikan masterplan reklamasi "Jakarta Jaya: The Green Manhattan," SHAU Architects selaku firma yang merancangnya akan melibatkan banyak pihak, termasuk arsitek lain.

"Kami ingin bekerja sama dengan seluruh arsitek dan ingin mengundang arsitek seluruh dunia untuk bereksperimen di sini (Jakarta Jaya)," ujar Daliana Suryawinata, salah seorang perancang masterplan Jakarta Jaya dari SHAU Architects kepada KompasProperti, Senin (6/11/2017).

Baca juga : Tidak ke Anies, Konsep Reklamasi Jakarta Jaya Diserahkan ke Jokowi

Daliana menambahkan, SHAU Architects menginginkan desain yang terbaik ada di Jakarta Jaya sehingga pihaknya yakin konsep ini dapat memberikan banyak lapangan pekerjaan.

Perumahan murah dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Perumahan murah dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.
"Pada dasarnya proposal atau proyek ini memberikan banyak pekerjaan. Proyek ini terbuka untuk semua," imbuh dia.

Diundangnya arsitek dunia untuk bergabung dan mendesain Jakarta Jaya dilakukakan SHAU Architects untuk mendukung para arsitek lokal.

Baca juga : Investasi Reklamasi Jakarta Jaya Rp 5.407 Triliun

Di sisi lain, tak hanya menambah lapangan pekerjaan, konsep reklamasi Jakarta Jaya ini juga akan memberikan dampak signifikan lain bagi Kota Jakarta secara keseluruhan.

Gambaran lingkungan dan pusat belanja dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Gambaran lingkungan dan pusat belanja dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.
"Rancangan Jakarta Jaya setidaknya akan berdampak pada lima hal, yakni mencegah banjir, membuat Jakarta lebih liveable, menciptakan pekerjaan lebih banyak, pariwisata, dan memberikan pusat bisnis baru," kata CEO Born Initiative Jesse Kuijper, yang turut membantu SHAU Architects merancang masterplan "Jakarta Jaya: The Green Manhattan."

Rancangan ini juga diklaim bakal membersihkan air di Teluk Jakarta untuk memungkinkan pengembangan kawasan komersial dan berkelanjutan yang baru.

Baca juga : Konsep Jakarta Jaya Tawarkan Sisi Positif Reklamasi Teluk Jakarta

 

Serta meningkatkan pariwisata pesisir secara luar biasa, menyumbangkan energi hijau dan mendaur ulang limbah tidak beracun, dan mengkatalisasi pertumbuhan Jakarta secara bertanggung jawab.

Perumahan murah dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Perumahan murah dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.
Meski Indonesia diketahui sebagai negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, namun penataan kota-kota di Indonesia dianggap kurang terintegrasi dengan baik dengan laut.

Dalam masterplan tersebut, SHAU ingin mengenalkan promenade publik yang mudah diakses dan dirancang dengan indah, dilengkapi taman umum dan plaza bagi warga Jakarta. Dengan demikian, Jakarta sebagai ibu kota negara maritim dapat hidup dengan karakteristiknya.

Sebagai informasi, masterplan kota cerdas bertajuk "Jakarta Jaya: The Green Manhattan" ini berhasil menjadi satu dari 11 pemenang ajang WAFX Prize 2017.

Kampung nelayan dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.SHAU Architects Kampung nelayan dalam konsep reklamasi Jakarta Jaya: The Green Manhattan.
WAFX Prize merupakan penghargaan atas karya arsitektur dunia proyek masa depan berbasis tantangan yang dihadapi sebuah wilayah dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan.

Proposal yang diajukan SHAU, terpilih sebagai pemenang menyingkirkan ratusan proposal lain dari 68 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau