Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Giant Berguguran, Bagaimana Reaksi Pemerintah Malaysia?

Kompas.com - 01/11/2017, 12:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

KompasProperti – Pemerintah Malaysia segera merespons tutupnya sejumlah gerai supermarket Giant pada 5 November mendatang. Bagaimana komentarnya?

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak lima cabang Giant tutup menyusul langkah perusahaan untuk tidak memperpanjang kontrak leasing mereka.

Dalam pernyataan resminya, GCH Retail Malaysia selaku pemilik Giant Malaysia mengatakan, keputusan menutup toko tak terhindarkan sebagai upaya "menata kembali operasional untuk meningkatkan efektivitas dan produktivitas".

Baca juga: Guncangan Ritel Berlanjut, 5 Supermarket Giant di Malaysia Tutup

Pengumuman tutupnya lima toko Giant itu sontak menjadi viral di media sosial. Warganet Malaysia umumnya mengaitkan peristiwa itu dengan turunnya kondisi perekonomian negeri jiran.

Terkait hal tersebut, Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi, dan Konsumerisme Malaysia Datuk Seri Hamzah Zainudin membantah anggapan bahwa kondisi ekonomi menjadi penyebab utama tutupnya Giant.

Ia mengatakan, keputusan penutupan lima gerai Giant murni dibuat oleh GCH Retail Malaysia selaku pemilik Giant di negara tersebut. Penutupan itu, lanjut Hamzah, merupakan bagian dari strategi bisnis perusahaan.

"Mereka (GCH Retail Malaysia) ingin merampingkan gerai mereka dan mencari tempat lain yang lebih kecil. Mereka masih bernegosiasi dan ini tidak ada kaitannya dengan ekonomi negara,” tutur Hamzah seperti dilansir New Straits Times, Selasa (31/10/2017).

Menurut Hamzah, publik selayaknya memahami bahwa setiap pengusaha perlu mengambil risiko saat berbisnis. Dalam kasus tutupnya Giant, risiko tersebut adalah menghadapi persaingan dengan peritel maupun supermarket lainnya.

Selain itu, kata dia, tren saat ini adalah menjamurnya belanja daring (online) di kalangan masyarakat. Hal tersebut membuat peritel mesti lebih kompetitif untuk menarik pelanggan.

"Tesco telah menjual hipermarket mereka di Korea Selatan, apakah itu berarti negaranya akan bangkrut? Itu adalah strategi pemilik perusahaan untuk menjamin kelanjutan bisnis mereka,” cetusnya.

Pengunjung memilih barang obral di Giant Shah Alam City Centre Mall, Malaysia, Sabtu (28/10/2017). Hasnoor Hussain untuk The Malaysian Insight Pengunjung memilih barang obral di Giant Shah Alam City Centre Mall, Malaysia, Sabtu (28/10/2017).
Saat dimintai tanggapan mengenai nasib pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM) yang memasok barang ke lima toko Giant, Hamzah menyatakan bahwa kerja sama pelaku UKM adalah dengan perusahaan, bukan pada gerai.

"Misalnya, jika dia (pengusaha UKM) memiliki kesepakatan untuk memasok 1.000 botol sebulan, jika Giant menutup satu gerai saja, kesepakatannya akan tetap sama,” tuntasnya.

Menjelang penutupan pada 5 November, saat ini kelima gerai Giant tengah mengadakan obral besar-besaran untuk menghabiskan stok barang. Publik Malaysia pun tergugah untuk memborong sisa barang di gerai-gerai Giant yang segera tutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau