Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pribumi" Anies Baswedan dan Kekhawatiran Pelaku Bisnis Properti 2018

Kompas.com - 25/10/2017, 20:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Para ekspatriat dan perusahaan asing yang semula telah berencana membeli properti di Indonesia, akhirnya mengurungkan niat.

"Kami berharap jangan terjadi, apa yang terjadi di Pilkada (DKI kemarin), terjadi di Pilpres 2019 nanti," kata Theresia.

Ia mengaku, sempat berharap program pengampunan pajak atau tax amnesty dapat mendorong masyarakat untuk membeli properti. Namun, kenaikan yang ada rupanya tidak cukup signifikan.

Theresia menduga, kondisi politik yang kurang stabil saat itu membuat para investor dan calon pembeli berpikir ulang untuk menginvestasikan uang mereka di sektor properti. Mereka cenderung melihat sambil menunggu hingga situasi politik relatif terkendali.

Terbukti, ketika Intiland meluncurkan Fifty Seven Promenade di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, penjualan cukup laris. Dari sekitar 496 unit kondominium yang diluncurkan di tahap pertama, lebih dari 80 persen sudah dipesan.

Padahal, harga per unit kondominium itu berkisar antara Rp 2,8 miliar sampai Rp 9 miliar.

"Kita lihat dari fenomena Fifty Seven Promenade, sebetulnya orang ada kok (uangnya), daya beli ada. Tinggal mereka mau spent atau enggak," ujarnya.

Pasar MBR optimistis

Sementara itu, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata memprediksi, karut marut situasi politik dalam negeri tak akan berpengaruh besar bagi industri properti kelas bawah. Terutama, bagi pengembang yang bergerak pada penyediaan perumahan rakyat.

Menurut dia, Program Nasional Sejuta Rumah yang sedang dijalankan pemerintah tidak tergantung pada fluktuasi kondisi perekonomian. Pasalnya, target pasar program tersebut sudah jelas, yakni masyarakat berpenghasilan rendah.

"Kebijakannya jelas. Kita bisa B to B (business to business) ke pabrik-pabrik lah. Jadi ada tahun politik, (program) ini jalan terus. Kalau yang komersial itu mungkin kita lihat (ada pengaruhnya)," kata pria yang akrab disapa Eman itu saat menjawab pertanyaan KompasProperti, Jumat (20/10/2017).

REI sendiri, kata dia, telah memiliki target penyediaan perumahan bagi MBR untuk tahun depan. Meski demikian, Eman masih menutup rapat target tersebut saat disinggung.

Untuk tahun ini, REI menargetkan dapat menyediakan 200.000 unit rumah bagi MBR. Dari target yang ditentukan, ia mengklaim, sudah terbangun 150.000 unit per September 2017.

"Ntar dulu lah (untuk 2018). Angkanya sudah ada tapi jangan disebut dulu. Kan kalau memprediksi harus ada optimistik, moderat, pesimistik. Tiga-tiganya udah ada angkanya. Nanti kita kalau mau pakai yang mana," tutup Eman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau