Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surabaya Siapkan 4 Mesin Pencacah Plastik untuk Aspal

Kompas.com - 25/10/2017, 19:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

MAKASSAR, KompasProperti - Dalam penggunaan limbah plastik yang dicampur ke dalam aspal, terkendala ketersediaan mesin pencacah plastik.

Saat ini, baru ada satu unit mesin pencacah plastik seharga Rp 30 juta yang diproduksi pemerintah di Surabaya.

Rencananya, menurut Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Penerapan Teknologi Jalan dan Jembatan Pusat Libang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Budiprastiyo Doelrachman, alat pencacah ini akan diproduksi lebih banyak.

"Tahun ini total kita pesan 4 yang akan ditempatkan di Surabaya, Jakarta, Makassar, dan Medan," ujar Budi kepada KompasProperti, di Makassar, Selasa (24/10/2017).

Ia mengatakan, penelitian soal penggunaan limbah plastik menjadi campuran aspal sebenarnya sudah dilakukan sejak 2008.

Namun, saat itu penelitiannya belum terlalu intensif. Dengan dorongan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Balitbang memulai penelitian yang lebih serius pada beberapa tahun terakhir.

Hasilnya cukup memuaskan, karena kinerja jalan yang menggunakan aspal bercampur plastik justru meningkat.

Meski demikian, kadar dan pemilihan plastiknya perlu diperhatikan. Pasalnya, tidak semua jenis plastik bisa digunakan dan tidak berarti semakin banyak jumlah plastik akan meningkatkan kualitas jalan.

"Plastik yang digunakan terutama tas kresek karena sering ditinggalkan dan memiliki nilai jual yang sangat kecil," kata Budi.

Sementara untuk kadarnya, imbuh dia, aspal akan optimal jika plastik yang dicampur sebesar 6 persen dihitung dari 1 ton aspal tersebut.

Penerapan aspal yang dicampur plastik ini masih dalam uji coba di beberapa daerah. Kota/kabupaten yang sebelumnya sudah ditunjuk menjadi tempat uji coba, yaitu Bali, Bekasi, dan Maros.

"Tahun depan rencananya ada 10 kota besar lagi yang akan diuji coba, terutama kota-kota yang punya banyak sampah," jelas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau