Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel-hotel Mewah yang Pernah Disinggahi Mata Hari

Kompas.com - 18/10/2017, 10:09 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Sumber SCMP

Mendengar hal tersebut, seorang konsul Jerman kemudian menghubunginya dan merekrutnya sebagai agen rahasia dengan kode H21, yang ditugaskan untuk menyampaikan pesan rahasia ke Prancis.

Dengan mengelilingi area front barat perang, Mata Hari melakukan perjalanan melalui Kota San Sebastian dan Madrid. Di San Sebastian, Hotel de Londres y de Inglaterra menjadi tempat yang paling disukainya untuk menginap.

Hotel yang berada di pinggir Teluk La Concha itu, terus mempertahankan aroma utamanya. Kini, hotel tersebut menawarkan paket 'Mata Hari' kepada para tamunya, untuk mendiami ruangan seluas 45 meter persegi, dan menawarkan sensasi menginap layaknya yang dinikmati Mata Hari pada tahun 1916 dengan pemandangan laut yang indah.

Hotel Ritz di Madrid, Spanyol.South China Morning Post Hotel Ritz di Madrid, Spanyol.

Sedangkan di Madrid, dia tinggal di Hotel Ritz dan Palace Hotel, yang merupakan penginapan baru nan mewah di Ibu Kota Spanyol.

Kondisi keuangan yang mendesak, membuat Mata Hari bertemu dengan seorang atase Jerman dan melakukan, yang dalam kata-katanya ditulis sebagai 'tindakan intim'. Tak hanya itu, Mata Hari juga setuju unutk menjadi mata-mata Jerman.

Targetnya adalah atase Prancis, Kolonel Denvignes, yang pada akhirnya mengikutinya ke sebuah suites dan tercengang, 'Madam, saya belum pernah melihat hal yang lebih menakjubkan dari saat melihat Anda masuk di Palace Hotel kemarin."

Kemungkinan besar, kekaguman ini merujuk pada keindahan Rotunda Hall, dengan kubah besar berlapis kaca patri, yang kerap menjadi lokasi pertemuan khusus sampai hari ini.

Pada awal 1917, Mata Hari kembali ke Paris, dan hendak check in di Plaza Athénée di Avenue Montaige. Terletak di distrik Haute-Couture dan secara resmi dianggap sebagai hotel istana, yang saat ini lebih digemari oleh para perancang busana dan supermodel.

Namun, Athénée dianggap terlalu mahal sehingga dia pindah ke Élysée Palace, yang berada di Champ-Élysée. Di tempat ini, secara tiba-tiba kehidupan mewahnya berakhir saat ia ditangkap di Suite 131 pada 13 Februari.

Seakan dikutuk peristiwa itu, Élysée Palace menjadi satu-satunya hotel megah yang diketahui sering disinggahi Mata Hari, namun sudah tidak ada lagi.

Hotel itu bangkrut tiga tahun setelah peristiwa itu. Sempat dijadikan sebagai lokasi sejumlah bank, sejak tahun 2001 bangunan megah itu telah berubah menjadi kantor pusat HSBC di Prancis.

Restoran berlapis emas dan chandelier yang dulunya ada, kini menjadi kantin bagi para pegawai yang bekerja di sana.

Penjara St Lazare di Paris.South China Morning Post Penjara St Lazare di Paris.

Prancis kemudian memvonis Mata Hari atas tindakan memata-matai. Meski banyak pendapat yang menyebut bahwa tindakan itu dilakukan lantaran dia tidak berdaya, serta tidak ada nilai militer apapun yang diberikan.

Namun, karena Prancis saat itu tengah dilanda 'spy fever', sehingga mereka membutuhkan korban. Dan keberadaan wanita yang 'terkenal' itu cocok untuk dijadikan target.

Pada 15 Oktber 1917, Mata Hari dibawa dari selnya di penjara St Lazare di Paris ke tempat eksekusi yang dekat dengan Château de Vincennes di wilayah timur.

Menolak penutup mata yang diberikan, dan memilih meniupkan ciuman kepada para regu penembaknya, the Eye of the Day meninggal saat fajar di usia ke 41 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau