Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian BUMN Tegaskan Tol Jagorawi Tidak Dijual

Kompas.com - 16/10/2017, 14:54 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah resmi melakukan sekuritisasi aset untuk ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) pada Agustus lalu.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aloysius Kiik Ro mendukung inisiasi Jasa Marga tersebut.

"Hanya satu ruas (yang disekuritisasi) dan itu cuma 40 persen dari future cashflow Jagorawi. Apakah itu artinya Jagorawi dijual? Jawabannya tidak," ujar Aloy saat Seminar Nasional "Sekuritisasi Aset BUMN: Mengurai Risiko dan Manfaatnya", di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Aloy juga mengatakan, aset yang dimonetisasi adalah pendapatan pada masa akan datang sehingga menghasilkan banyak manfaat.

Ia menggambarkan dari sekuritisasi aset sebesar Rp 2 triliun, Jasa Marga sudah mampu menambah kapasitas hutang dan membangun ruas baru.

Menurut Aloy, sekuritisasi aset merupakan potensi untuk mendapatkan dana segar tanpa harus menjual aset tersebut.

"Jadi tidak usah menunggu Pinjaman Modal Negara (PMN), tidak usah menunggu perbankan karena leverage sudah mentok, sekarang dapat Rp 2 triliun," jelas Aloy.

Jika dana tersebut bisa menambah kapasitas pinjaman anak usaha, kata dia, maka Jasa Marga bisa membangun jalan tol beberapa kilometer sekaligus.

Aloy mengatakan, saat ini pemerintah tengah mencari konsep yang bisa menghasilkan uang, salah satunya sekuritisasi.

Sekuritasi ini dapat menghasilkan cash flow di masa mendatang sementara aset menjadi debt security yang dianggap mampu memberikan pendapatan pada masa depan.

"Peringkat Jasa Marga boleh double A, tapi sekuritisasinya triple A. Investor gampang saja, mereka mencari mana yang dianggap lebih aman. Seperti triple A itu kan paling secure," jelas Aloy.

Menurut dia, peringkat ini wajar saja didapatkan karena lalu lintas harian di dalam tol Jakarta sangat tinggi dan bisa diprediksi.

Dalam 5 tahun ke depan, pendapatan yang dicapai Jasa Marga dari tarif tol saja, sudah tinggi sehingga sekuritisasi tol merupakan alternatif pembiayaan yang paling sederhana.

"Saya dukung Direksi Jasa Marga melakukan ini duluan. Saya berharap ini bisa diikuti BUMN lain," tutup Aloy.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Hakim Lakukan Pemeriksaan Setempat di Lahan Hotel Sultan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com