Per 21 Oktober mendatang, tahap ketiga DTL resmi beroperasi penuh. Tahap ketiga melengkapi 18 stasiun yang telah beroperasi dalam dua fase sejak 2013.
Terdapat 16 stasiun pada jalur 21 kilometer dari Fort Canning hingga Expo. Rutenya melintasi sejumlah wilayah yang selama ini belum terlayani MRT, seperti Geylang Bahru, Kaki Bukit, dan Bedok Reservoir.
Secara keseluruhan, sebanyak 34 stasiun tersebut akan memberikan akses langsung antara utara-barat Singapura dengan ujung timur pulau itu.
Rata-rata penumpang untuk dua tahap pertama DTL adalah 245.000 orang per harinya, pada kuartal pertama tahun ini. Angka tersebut diperkirakan melonjak jadi 500.000 penumpang saat DTL resmi beroperasi penuh.
Seorang penduduk Bedok Reservoir, Genie Lam (20), menyambut gembira hadirnya stasiun MRT dekat rumahnya.
Dengan hadirnya DTL tahap ketiga, Genie tak perlu berganti moda dan dapat menghemat sekitar 20 menit saat berangkat kerja. Biasanya, ia menghabiskan sekitar satu jam dari rumah menuju tempat kerjanya di Harbour Front dengan sebuah bus dan dua jalur MRT.
"Mungkin, saya bisa sarapan enak sebelum meninggalkan rumah. Tak perlu lagi terburu-buru," seloroh Genie, seperti dikutip Straits Times, Minggu (15/10/2017).
Steffi Lee (25), warga Upper Changi yang saat ini tidak dilayani oleh sistem MRT, juga menantikan DTL tahap ketiga.
Nantinya, dari stasiun Upper Changi, staf humas sebuah perusahaan itu bisa menikmati akses langsung menuju stasiun Bayfront. Dari sana, ia hanya perlu berjalan sekitar lima menit ke kantornya di Raffles Place.
"Senang sekali, saya bisa bangun siang. Kereta juga lebih dapat diandalkan dibandingkan bus, yang terkadang bisa terlambat datang,” cetusnya.
Target prestisius
Sebanyak 58.000 rumah tangga diprediksi akan mendapatkan manfaat dari beroperasinya DTL tahap ketiga. Itu disebabkan stasiun di sepanjang jalurnya dapat ditempuh dengan 10 menit jalan kaki dari permukiman terdekat.
Lebih lanjut, proyeksi itu membuat setidaknya 809.000 rumah atau 64 persen dari semua rumah tangga Singapura, memiliki akses mudah ke jaringan MRT.
Pakar transportasi National University of Singapore Lee Der-Horng mengatakan, DTL tahap ketiga bakal menjembatani kesenjangan akses antara jalur north east (NEL) dengan east west (EWL) yang ada saat ini.
"Area seperti Jalan Besar, Bendemeer dan Geylang Bahru (membentang) di antara dua jalur MRT, padahal penduduknya cukup padat. Dengan berganti NEL dan EWL sekaligus mungkin tak begitu nyaman," ujarnya.
DTL tahap ketiga, imbuhnya, melintasi kombinasi area yang baik, mulai dari kawasan industri seperti Kaki Bukit dan Ubi hingga tempat tinggal seperti Bedok Utara dan Tampines.
Secara keseluruhan, DTL tahap ketiga diyakini sebagai pemenuhan janji pemerintah terhadap pentingnya akses permukiman dengan jaringan transportasi massal.
Pemerintah Singapura sendiri telah mencanangkan sebuah target pada 2030 bahwa 8 dari 10 rumah tangga tinggal dalam jarak 10 menit jalan kaki ke stasiun MRT terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.