Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Canggih, Resepsionis Hotel Singapura Mulai Diganti Mesin

Kompas.com - 12/10/2017, 11:00 WIB
Haris Prahara

Penulis

"Efisiensi amat dilaksanakan di meja depan. Otomasi lainnya dengan penerapan teknologi robotik untuk membantu pelayanan kami,” ujarnya.

Terkait tingkat okupansi hotelnya, Daly memilih merahasiakannya. Namun, ia menyebutkan bahwa mayoritas tamu berasal dari Asia Tenggara dan berusia antara 25 sampai 45 tahun.

Persaingan digital

Pada hotel lainnya, merangkul teknologi tampaknya menjadi suatu kewajiban pada era saat ini. Utamanya, dalam menggaet wisatawan muda yang kian lekat dengan teknologi.

Persaingan pun juga datang dari aplikasi daring semisal Airbnb, maupun tantangan biaya kerja dan lain sebagainya.

“Status Singapura sebagai destinasi favorit serta geliat teknologi informasi menarik banyak pemain baru untuk mendiferensiasi layanan. Itu bagus untuk mendorong pasar hotel Singapura tetap menarik,” ungkap Rudolf Hever, Direktur Perhotelan Savills Singapura.

Baca juga: Bisnis Hotel Singapura Tumbuh Berkat Turis China

Menurut Hever, dengan kemajuan teknologi, fokus kini bertitik berat pada perangkat lunak, bukan semata infrastruktur yang berisiko usang dalam tempo cepat.

Karena itu, selain cepatnya akses internet, proses check in tanpa kertas menjadi sesuatu hal yang banyak dilakukan oleh hotel.

Sebagai contoh, di Hilton dan Conrad Centennial Singapura, para tamu dapat menggunakan aplikasi Hilton Honors untuk check in dan memilih kamar sebelum kedatangan.

Pengenalan aplikasi itu sejak tiga tahun lalu juga membuat tamu dapat memakai ponsel cerdas sebagai kunci kamar.

Selain itu, di jaringan Accorhotels, tamu diperbolehkan untuk check in secara daring dua hari sebelum kedatangan mereka.

Untuk check out, tamu dapat menjatuhkan kunci kamar di kotak ekspres dan memilih agar tagihan dikirim melalui email.

Adi Satria, Vice President of Sales Marketing & Distribution Accorhotels untuk Singapura, Indonesia, dan Malaysia mengatakan, prosedur registrasi daring mampu mengurangi waktu check in rata-rata 3 sampai 5 menit untuk setiap tamu.

Ia menambahkan, proses check out yang cepat membantu menurunkan biaya cetak dan kertas sekitar 100 sampai 150 dollar Singapura per bulan.

Terkait perang teknologi dalam hotel, Hever mengatakan, hal itu sejalan dengan kecenderungan hotel untuk mengurangi tenaga kerja dan condong pada peningkatan otomasi.

Ke depan, hotel dapat memanfaatkan teknologi lain, termasuk pengenalan wajah untuk mengetahui lebih banyak preferensi pelanggan sebelum check in.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau