Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Jalan Bukan Solusi Kemacetan

Kompas.com - 25/09/2017, 09:55 WIB
Dani Prabowo

Penulis

Lyft juga berkolaborasi dengan Asosiasi Pemerintah Southern Calfornia menggalakkan 100 Hour Campaign, yaitu sebuah kampanye mengurangi kemacetan, untuk membuat visi jalan cerdas ini segera terwujud.

LA telah bekerja untuk memperbaiki persoalan lalu lintasnya. Dibutuhkan pengurangan hampir separuh pengguna kendaraan pribadi saat ini, untuk mewujudkan rencana mobilitas kota yang dicanangkan pada Agustus 2015 lalu, terwujud pada 2035 mendatang.

"Jika banyak kota menerapkan konsep ini, hasilnya tentu akan membangun sebuah komunitas yang lebih kuat, lebih hijau, serta lebih sehat," kata Senior Director of Transportation Policy Emily Lyft, Castor Warren.

"Ini juga berarti menciptakan masa depan yang lebih sehat dan lebih aman bagi keluarga kita dan planet kita," lanjut dia.

Kendati ada banyak keuntungan menggunakan transportasi berbagi (ridesharing), hasilnya tidak sepenuhnya baik.

Belum lama ini, sebuah studi menemukan bahwa kemacetan lalu lintas Kota New York semakin memburuk karena tren transportasi tersebut dalam tiga tahun terakhir. Bahkan, di Manhattan, rata-rata kecepatan kendaraan turun 13 persen sejak 2010.

"Lintasan yang saat ini kita tempuh merupakan kota yang padat, kurang ramah bagi pejalan kaki, kurang adil dan perlu diubah," ujar Tumlin.

Lebih jauh, Lyft juga terbuka untuk mengatasi persoalan kemacetan di jalan-jalan kota di Eropa, seperti London dan Stockholm, yang selama ini dipadati kendaraan di pusat kotanya.

Rival Lyft, Uber juga berperan dalam menambah harga kemacetan di kota-kota, namun, belum ada kota di AS yang menerapkan model ini.

"Ini bekerja di Eropa, dan inni juga bisa bekerja di Los Angeles," kata Executive Director of the Southern California Association of Governments, Hasan Ikhrata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com