JAKARTA, KompasProperti - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane berupaya untuk mengurangi dampak penurunan muka tanah dengan membangun tanggul laut.
Dari total panjang 4,5 kilometer tanggul yang akan dibangun, saat ini pekerjaannya sudah mencapai separuhnya yaitu 58 persen.
Selain untuk mengamankan wilayah dataran yang bersisian langsung dengan laut, tanggul ini juga akan dipercantik berupa penataan kawasan.
"Di Kali Baru ini seperti yang terlihat sekarang ada Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Nantinya sepanjang tanggul akan dibuat seperti ini," ujar Kepala BBWS Ciliwung-Cisadane T Iskandar di lokasi pembangunan, Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (5/9/2017).
Iskandar mengatakan, penataan kawasan berbentuk RPTRA ini dilakukan untuk menambah ruang terbuka hijau publik. Pasalnya, saat ini di Jakarta, ruang terbuka hijau publik masih sulit ditemui.
Tidak hanya itu, kata Iskandar, ruang terbuka di sepanjang tanggul ini juga diharapkan dapat mendekatkan proyek pemerintah kepada masyarakat, terutama terkait tanggul laut tersebut.
"Dengan didatangi orang kan mereka juga jadi tahu apa itu tanggul, apa fungsinya," jelas Iskandar.
Ia menegaskan, RPTRA ini bisa diakses masyarakat umum dan pengelolaannya nanti akan diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Meski demikian, Iskandar mengingatkan, meski dapat dikunjungi secara bebas, masyarakat harus sadar dan menjaga kelestarian dan kebersihan RPTRA tersebut.
"Jangan sampai dirusak, dicorat-coret, kemudian jadi kumuh," sebut Iskandar.
Saat ini, RPTRA yang telah dibangun berlokasi di Kali Baru dengan area total seluas 3.000 meter persegi. Namun, RPTRA belum sepenuhnya selesai karena masih ada sebagian penyelesaian tanggul.
Berdasarkan pengamatan KompasProperti, RPTRA ini ditanami berbagai jenis pohon. RPTRA tersebut juga sudah dilengkapi tempat duduk dan lampu sebagai penerangan pada malam hari.
Selain itu, pada bagian tanggul yang berhadapan langsung dengan laut, dibangun pagar setinggi dagu orang dewasa sebagai pengaman.
Di sepanjang pagar tersebut, jalan inspeksi dari beton dibangun sebagai fungsi jalan sepeda atau pejalan kaki.
Adapun tanggul pengaman pantai tahap 1 yang dibangun pemerintah dikerjakan dalam dua paket. Pembangunan pengamanan pantai Tahap 2 Paket 1 berlokasi di Kelurahan Muara Baru (Pluit), Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Panjang tanggulnya 2,3 kilometer ditambah tanggul sudah dikerjakan sebelumnya sepanjang 75 meter pada 2014.
Pekerjaan ini dilakukan PT Waskita Karya dengan PT Adhi Karya KSO selaku kontraktor dan PT Yodya Karya dengan PT lnnako lnternasional Konsulindo KSO selaku konsultan supervisi.
Sementara itu, pekerjaan Paket 2 berlokasi di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara dengan panjang tanggul 2,2 kilometer.
Pekerjaan ini dilakukan oleh PT Wijaya Karya dengan PT Sae Nusantara KSO sebagai kontraktor dan PT Yodya Karya dengan PT lnnako international Konsulindo KSO sebagai konsultan supervisi.
Pelaksanaannya sendiri dimulai sejak November 2015 dengan total biaya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 784 miliar.