JAKARTA, KompasProperti - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengingatkan, restorasi lahan gambut harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pasalnya, lahan gambut termasuk ke dalam ekosistem yang rentan terbakar terutama saat kondisi kering.
Basuki mengatakan hal tersebut saat penandatanganan kerja sama antara Kementerian PUPR dan Badan Restorasi Gambut di Kantor Kementerian PUPR, Senin (4/9/2017).
Restorasi lahan gambut merupakan salah tugas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, dalam hal ini kegiatan yang dilakukan antara lain dengan menutup atau menimbun kanal-kanal eks proyek lahan gambut secara bertahap.
"Setahu kami, mengelola gambut atau rawa ini kayak bayi. Ini adalah living environment, sehingga perlu dikelola dengan penuh kasih sayang betul," kata Basuki.
Sebagai negara dengan luas ekosistem gambut terbesar keempat di dunia, Basuki mengatakan, pengelolaan ekosistem gambut harus dilakukan secara tepat.
Hal ini guna mendukung pembangunan serta sumber daya ekonomi masyarakat, di samping mengurangi kadar pencemaran emisi udara.
Salah contoh pemanfaatan lahan gambut yaitu pemanfaatan satu juta hektar lahan untuk pertanian tanaman pangan di Kalimantan Tengah.
"Lahan gambut ini selain sebagai cadangan air, juga sebagai sumber pengairan sawah kalau kita bisa mengelolanya dengan hati-hati," tuntas Basuki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.