Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Jangan Berhenti Belajar...

Kompas.com - 15/08/2017, 06:22 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KompasProperti - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong bawahannya di kementerian PUPR untuk terus belajar.

Dia percaya bahwa ketika orang sudah merasa cukup lalu berhenti belajar, maka di saat itulah orang itu menjadi bodoh.

"Saya mendorong rekan-rekan di kementerian untuk belajar. Saya percaya, orang yang merasa tahu dan berhenti belajar itu orang bodoh. Maka harus terus belajar karena ilmu terus berkembang," kata Basuki, seusai menguji salah satu pegawai Kementerian PUPR di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Senin (14/8/2017).

Basuki mengatakan, ilmu pengetahuan terus berkembang, sehingga sudah sewajarnya para pegawai di Kementerian PUPR mengikuti perkembangan zaman.

Salah bawahannya di Direktorat Sumber Daya Air bernama Yunitta Candra Sari berhasil menyelesaikan gelar doktoral di teknis sipil Undip.

Ia juga beruntung dapat menguji wanita yang menjadi doktor perempuan pertama di direktorat itu.

Menurut Basuki, banyak hal yang bisa dipelajari, salah di antaranya soal air dan bendungan.

Menyitir hasil disertasi Yunitta, Basuki mengatakan bahwa dalam proses pembangunan sebuah bendungan ada banyak teori dan perhitungan yang matang. Pembangunan satu proyek juga berkait dengan data.

"Kami banyak bangun bendungan, dan itu ada hitungan hidrologi dan itu ada kaitannya dengan data-data. Data hidrologi saja pasti tidak cukup, karena itu hanya data statistik," kata dia.

Oleh karena itu, perlu metode untuk menghitung debit air secara tepat agar proyek yang dibangun sesuai basis data yang benar.

Sebelumnya, Basuki punya cara tersendiri agar tidak lupa terhadap ilmunya. Kesibukan menjadi menteri membuat dirinya tak sempat membaca, sehingga pengetahuan tidak berkembang.

Salah satu triknya dengan menjadi penguji sidang-sidang ilmiah di sejumlah fakultas tehnik sipil di berbagai kampus di Indonesia.

"Saya menguji S3 ini sudah banyak, ada di IPB, Gajahmada, Undip. Ini utuk memelihara bacaan saya, kalau seperti ini dipaksa untuk membaca," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau