Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta yang "Merusak" Mimpi...

Kompas.com - 31/08/2017, 16:57 WIB

KompasProperti - Bagi banyak penduduknya, Jakarta bak kamar tidur dengan mimpi buruk berkepanjangan. Berbeda dengan mimpi indah para pengadu nasib yang belum merasakan kenyataan hidup di Jakarta.

Jakarta memang bukan surga, seperti kerap digambarkan oleh berbagai sinetron yang sudah lama menjadi tontonan terpopuler di Indonesia. Kenyataanya, Jakarta adalah arena pertarungan yang telah membuat banyak orang frustrasi sampai nekad bunuh diri.

Kebangkrutan, kemiskinan berkepanjangan, dan gagal mencari pekerjaan, adalah salah satu penyebab utama kasus bunuh diri. Itulah mimpi buruk tersebut.

Kenyataan di atas membuktikan bahwa di balik gemerlapnya lampu kota dan mewahnya gedung-gedung pencakar langit, Jakarta juga bisa menjadi penghancur mimpi. Kemilau Jakarta bukanlah gula, seperti dalam peribahasa ‘ada gula ada semut’. Kemilau tersebut mengandung racun mematikan bagi siapa saja yang menelannya.

Kita bisa lihat betapa kerasnya hidup di Jakarta, dan itu seperti tergambar oleh data Badan Pusat Satistik (BPS) yang menunjukkan sampai Februari lalu sekitar 60 persen pekerja di Jakarta bekerja di sektor informal.

Artinya, mereka bekerja tanpa kontrak, dibayar tak sampai separuh dari upah minimum provinsi (UMP), jam kerja di atas ketentuan berlaku, dan setiap saat bisa kehilangan pekerjaan tanpa pesangon.

Dalam kondisi seperti itu, mereka terpaksa tinggal berjubel di kamar-kamar sewaan yang dibangun asal jadi di berbagai kawasan kumuh. Maka, tak aneh kalau mereka rentan terhadap gangguan kesehatan jiwa dan jasmani.

Betapa tidak, kawasan semacam itu selain kotor juga rawan kekerasan, yang bisa terjadi setiap saat.

Kebakaran juga menjadi ancaman serius bagi mereka. Hampir semua kebakaran yang setiap tahun melanda Jakarta terjadi di kawasan kumuh.

Bangunan asal jadi, jaringan kabel listrik amburadul, kompor berkarat, dan rumah kayu adalah penyebab utama malapetaka yang telah menelan banyak korban jiwa dan harta.

Mimpi mereka tentu makin hancur ketika menghadapi kenyataan bahwa anak-anak harus putus sekolah. Apalagi ketika mereka menyadari bahwa anak anak di Jakarta sangat rentan terhadap pengaruh dunia kejahatan.

Di Jakarta bahkan sering terbetik kabar tentang "penjahat seksual" yang korbannya adalah anak-anak, baik laki maupun perempuan. 

Ilustrasi: Masyarakat kelas menengah berbelanja di sebuah mal di JakartaKOMPAS.com/Krismas Wahyu Utami Ilustrasi: Masyarakat kelas menengah berbelanja di sebuah mal di Jakarta
Mudik untuk bunuh diri

Jakarta memang bukan sekadar etalase gedung mewah. Jakarta juga bukan sirkuit mobil-mobil super bagus, yang banyak bertebaran di segala pelosok kota.

Di sana terdapat banyak jebakan yang bisa membuat berjuta orang menjadi miskin berkepanjangan. Jebakan yang bisa menghancurkan harapan para pemuda idealis yang pernah percaya bahwa kerja keras bisa membawa mereka ke puncak kenikmatan Jakarta. 

Halaman:


Terkini Lainnya

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Wisma Atlet Kemayoran Disulap Mirip Rusun Pasar Rumput, Renovasi Kelar Maret 2025

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau