Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Anggap SLF Lebih Cocok untuk Rusunami

Kompas.com - 29/08/2017, 11:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis

CIKARANG, KompasProperti - Pemerintah beranggapan, salah faktor belum terpenuhinya Program Nasional Sejuta Rumah lantaran ketidaksanggupan pengembang di daerah dalam menyediakan rumah.

Namun, pengembang memandang sebaliknya, kebijakan pemerintahlah yang justru kontradiktif dengan keinginan untuk mengurangi angka kebutuhan rumah atau backlog.

Salah di antaranya yakni rencana penerbitan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) bagi rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Managing Director PT Sri Pertiwi Sejati (SPS) Asmat Amin menilai, realisasi kebijaan SLF tidak menjadi persoalan sepanjang dapat diterbitkan dalam waktu singkat.

"Misalnya, dia mau bikin penilaian sehari jadi. Itu tidak masalah. Tapi kalau bikin penilaiannya sampai sebulan, kebayang nggak cost of fund-nya berapa?" kata Asmat di Villa Kencana Cikarang, Jawa Barat, Senin (28/8/2017).

Menurut Asmat, bila proses penerbitan SLF memakan waktu berbulan-bulan, hal itu akan membebani pengembang. Pengembang perlu meminjam uang kembali kepada pihak perbankan dengan bunga yang tidak kecil.

Selain itu, dia menambahkan, SLF yang akan menjadi syarat dapat dilaksanakannya akad kredit, sebaiknya juga memuat persyaratan yang secara nyata dapat dipenuhi pengembang.

"Untuk standar sebaiknya jangan yang rancu," ujar Asmat.

Lebih jauh, dia menilai, penerapan SLF lebih cocok diperuntukkan bagi rumah susun sederhana milik (rusunami). Pasalnya, ada keterpaduan yang harus dimiliki sebuah rusunami.

"Rusunami ini karena urutannya bnayak kan, di gedung tinggi dan harus nyambung semuanya. Saya harap jangan menjadi dilema yang justru menghambat proses sejuta rumah ini," pungkas Asmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pamekasan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Mojokerto: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Diklaim Makin Progresif, Ini Perkembangan Proyek Tol Padang-Sicincin

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karangasem: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klungkung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Bank Mandiri Fasilitasi KPR Perumahan Citra Suwarna Group

Berita
[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

[POPULER PROPERTI] AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Buleleng: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com