Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Purwakarta: Orang Indonesia Lebih Memilih Emas Dibanding Air

Kompas.com - 27/08/2017, 18:39 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menilai, tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menyepelekan keberadaan air.

Bahkan, terkadang air dianggap lebih tidak bermakna dibandingkan emas atau batu bara.

Hal itu diungkapkan Dedi saat peringatan HUT ke-50 Perum Jasa Tirta (PJT) II di Jakarta, Sabtu (26/8/2017) malam.

PJT II sebagai BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan air, merupakan perusahaan yang mengelola Bendungan Ir H Djuanda atau yang lebih dikenal di Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat.

"Padahal emas, batu bara, nikel, dan kandungan bumi lainnya yang banyak diburu orang, tidak lebih ada artinya kehidupan tanpa air," kata Dedi.

Ia menilai, wajar bila masyarakat selama ini masih menyepelekan air, lantaran keberadaannya yang cukup melimpah. Menurut dia, air hanya diperhatikan bila dalam dua kondisi.

Pertama, saat musim kemarau panjang melanda suatu wilayah. Saat itu, menurut Dedi, tak hanya masyarkat, para pejabat negara pun akan sibuk bertanya kepada PJT II tentang kondisi air di Waduk Jatiluhur.

"Seluruh orang utara (Jawa Barat), datang ke PJT II agar segera dibuka pintu airnya. (Bahkan) semua orang matanya melotot berebut air," kata dia.

Kedua, saat air melimpah akibat intensitas hujan tinggi. Adanya kekhawatiran bahwa Waduk Jatiluhur akan meluap, membuat masyarakat meminta kepada PJT II untuk tidak membuka pintu air.

"Orang di utara semua teriak, jangan dilepas pintu airnya, karena bisa bikin banjir dimana-mana," ujar Dedi.

Sementara itu, Direktur Utama PJT II Djoko Sampurno berharap, agar kontribusi yang telah dilakukan PJT II selama ini dapat dirasakan masyarakat banyak.

"50 tahun merupakan usia emas. Perum Jasa Tirta II ingin menunjukkan kepada negara bahwa kita dapat memberi manfaat kepada bangsa, negeri kita yang tercinta, Indonesia," tuntas Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau