Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lippo Bantah Meikarta Bakal Jadi Biang Kemacetan

Kompas.com - 06/07/2017, 17:23 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Ketut menegaskan, Meikarta dirancang dengan baik dan seksama, mengikuti pembangunan infrastruktur yang dikerjakan pemerintah.

"Kami tentu rencanakan semuanya dengan baik. Ada Jakarta-Cikampek Elevated Toll, Kereta Cepat jakarta-Bandung, Light Rail Transit (LRT), dan juga Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Itu semua tentu upaya untuk mengurangi kemacetan di jalan utama," tutur Ketut.

Sekarang ini, sambung Ketut, tidak ada pilihan angkutan transportasi lain selain jalan utama dan jalan tol. Akibatnya masyarakat menggunakan kendaraan pribadinya menuju tempat aktivitasnya di Jakarta.

Ketiadaan pilihan angutan transportasi inilah yang menyebabkan tingkat kepadatan kendaraan di jalan utama dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek semakin tinggi.

Namun demikian, Ketut menganggap, kepadatan lalu lintas di jalan utama dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek masih lebih baik ketimbang infrastruktur tersebut dibiarkan kosong dan tak membawa dampak ekonomis.

"Nah, sejalan dengan program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur itulah, kami bangun Meikarta. Kenapa kami bangun itu? Sebagai pengusaha tentu saja kami harus merespons dan mengantisipasinya dengan kalkulasi bisnis, lingkungan, sosial, dan ekonomi," papar Ketut.

www.meikarta.com Peta lokasi Meikarta, Cikarang, Jawa Barat.
Nantinya, tambah dia, Lippo Group akan membuka akses langsung berupa stasiun LRT Meikarta, stasiun kereta cepat Meikarta dan exit toll Meikarta.

"Apalah arti sebuah nama, namun yang pasti kami membangun akses langsung menuju infrsatruktur-infrastruktur itu untuk memudahkan penghuni beraktivitas," cetus Ketut.

Dengan pembuatan akses langsung inilah, dia mengharapkan nantinya para penghuni Meikarta beralih menggunakan transportasi publik. Terutama transportasi publik berbasis rel yakni LRT dan kereta cepat.

"Ini semua kami rancang secara terpadu, terintegrasi, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di satu titik aktivitas," imbuh dia.

Lippo Group akan mengisi Meikarta sebanyak 100 gedung tinggi dengan ketinggian masing-masing gedung sekitar 35 hingga 45 lantai.

Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukan huian sebanyak 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.

Fasilitas yang akan melengkapinya antara lain pusat kesehatan, pusat pendidikan dengan penyelenggara dalam dan luar negeri, tempat ibadah, dan lain-lain.

"Tahap pertama, dibangun seluas 22 juta meter persegi bangunan dengan nilai investasi Rp 278 triliun," kata Chairman Lippo Group Mochtar Riady.

Baca: Lippo Kembangkan Meikarta Senilai Rp 278 Triliun

Sementara secara total, luas bangunan yang akan dikembangkan imperium bisnis ini adalah 50 juta meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau