PALIMANAN, KompasProperti - Antrean panjang di rest area atau tempat istirahat dan pelayanan (TIP) KM 164 Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menjadi penyebab tersendatnya arus balik menuju Jakarta pada Sabtu (1/7/2017).
Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Firdaus Azis menuturkan, penumpukan kendaraan dan antrean di rest area di Tol Cipali ini sebagai dampak dari penutupan fasilitas sejenis di Tol Palimanan-Kanci (Palikanci) yang dioperatori PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
"Jasa Marga memberlakukan kebijakan buka-tutup TIP di KM 208 Tol Palikanci, sehinga konsekuensinya TIP di KM 164 Tol Cipali mengalami lonjakan melebihi kapasitas normal," jelas Firdaus kepada Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com dan Otomania.com, Sabtu (1/7/2017).
Lonjakan kepadatan kendaraan tak hanya terjadi di TIP 164, melainkan juga di TIP KM 101. Bahkan, di sekitar dua TIP tersebut banyak pemudik yang memarkir kendaraannya hingga badan jalan dari lajur B Tol Cipali menuju Jakarta.
"Banyak pemudik yang parkir di badan jalan dan memakan satu lajur," imbuh Firdaus.
Kendati demikian, kata dia, sebagai operator dan badan usaha jalan tol (BUJT), LMS akan mengikuti kebijakan buka-tutup TIP maupun arus lalu lintas yang sepenuhnya merupakan diskresi Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Kakorlantas).
Melalui delegasi dan koordinasi dengan Petugas Patroli Jalan Raya (PJR), pemberlakukan kebijakan buka-tutup itu disampaikan kepada BUJT-BUJT terkait.
"Tujuannya untuk mengurai kemacetan, dan agar pemudik sampai di Jakarta lebih cepat, selamat, dan mendapat pengalaman mudik yang nyaman serta aman," ucap Firdaus.
Secara umum, kata Firdaus, volume kendaraan yang melintasi Tol Cipali melalui gerbang tol (GT) Palimanan baik entrance maupun exit hingga Sabtu (1/7/2017) pukul 18.00 WIB sejumlah 83.000 unit.
Jumlah ini menurun bila dibandingkan dengan pelintas pada Jumat (20/6/2017) yang mencapai 87.000 unit kendaraan. Normalnya, pelintas di Tol Cipali sebanyak 26.000 hingga 30.000 pengendara.
Kendati volume kendaraan menurun, namun Firdaus belum dapat memastikan puncak arus balik sudah lewat.
Pasalnya, rentang kendaraan yang melintas di tol terpanjang se-Indonesia atau 116,75 kilometer ini, masih berada pada kisaran 80.000 hingga 90.000 unit.
"Mungkin setelah hari Minggu (2/7/2017), kami dapat menyimpulkan puncak arus mudik," tuntas Firdaus.
Pengguna "e-toll"
Selain memberlakukan contra flow, LMS juga menambah kapasitas parkir kendaraan berupa penyediaan parking bay, penambahan pasokan bahan bakar minya (BBM), layanan kesehatan, hingga bebas biaya tol pada saat tertentu.
Sementara ketika disinggung penggunaan kartu elektronik pembayaran tol (e-toll), Firdaus mengatakan mengalami kenaikan 20 persen.
Jumlah pengguna e-toll saat mudik dan balik Lebaran ini jauh lebih tinggi ketimbang saat-saat normal yang hanya mencapai 6 persen.
"E-toll membuat proses transaksi lebih cepat," tuntas Firdaus.