JAKARTA, KompasProperti - Penjualan properti relatif lesu selama Ramadhan 2017. Pengembang pun berharap penjualan mulai membaik bulan depan.
Direktur PT Metropolitan Land Tbk (Metland) Wahyu Sulistio mengatakan, penjualan properti cenderung sepi selama satu bulan terakhir.
"Ini tren tahunan memang seperti ini. Setiap jelang Lebaran, penjualan tak terlalu ramai," ujar Wahyu saat berbincang dengan KompasProperti, Rabu (28/6/2017) malam.
Menurut Wahyu, faktor penyebab lesunya penjualan selama Ramadhan adalah masyarakat lebih memprioritaskan kebutuhan lain untuk hari raya, dibandingkan melirik properti.
"Terlebih lagi, sejak beberapa tahun terakhir ini Lebaran bersamaan dengan libur tahun ajaran baru. Itu semakin membuat penjualan properti lesu," imbuhnya.
Wahyu memprediksi, penjualan properti akan merangkak naik setelah Lebaran, paling cepat bulan Juli dan normal kembali sekitar September-Oktober mendatang.
(Baca juga: Metland Bakal Kembangkan Properti Terintegrasi LRT)
Dia mengungkapkan, tren lesunya penjualan properti sesungguhnya tak hanya saat Ramadhan, tetapi telah terjadi sejak awal 2017.
"Terlebih lagi (lesunya penjualan) terjadi pada properti di atas Rp 1 miliar. Agak lesu, penjualannya lambat. Karena itu, kami lebih banyak bermain di pangsa kebutuhan rumah pertama," bebernya.
Adapun properti di bawah Rp 1 miliar yang digencarkan Metland antara lain perumahan di kawasan Cibitung dan Cileungsi, yang harganya berkisar Rp 300-800 juta.
"Respon masyarakat terhadap produk-produk tersebut cukup baik," lanjut Wahyu.
Tebar promo
Sebagai upaya menggenjot penjualan properti, Metland rutin menggelar promo, khususnya bagi pembeli rumah pertama. Metland memberi kemudahan dalam hal pembayaran uang muka (down payment) hingga 12 bulan.
Serupa dengan Metland, pengembang properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) pun mengalami sepinya penjualan selama bulan ini.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Corporate Secretary PT Ciputra Development Tbk (CTRA),Tulus Santoso.
"Biasa memang (Ramadhan) agak sepi. Mestinya mulai pulih Juli depan," ujar Tulus.