Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pemudik Sangat Dimanjakan

Kompas.com - 24/06/2017, 22:51 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BREBES, KompasProperti - Tak keliru jika Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Tengah (Jateng) Bakharuddin MS berpendapat bahwa tahun ini, pemudik yang melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman, sangat dimanjakan.

Selain berfungsinya jalan darurat, kata Bakharuddin, kelancaran mudik tahun ini juga dipengaruhi maksimalnya koordinasi, sinergi, kerja sama, dan komunikasi antar-lembaga terkait. 

Mulai dari level pusat seperti Kepolisian Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), badan usaha jalan tol (BUJT), Basarnas, hingga tingkat daerah, kabupaten dan kota.

"Perencanaan konseptual yang baik, membuahkan hasil yang baik pula," cetus Bakharuddin kepada Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com dan Otomania.com, Jumat (24/6/2017).

Bakharuddin menuturkan, persiapan matang sudah dilakukan sejak awal Januari 2017 melalui pertemuan-pertemuan intensif lintas sektor.

Hal senada dikatakan Direktur PT Lintas Marga Sedaya (LMS), pengelola Jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Rinaldi.

Menurutnya berbagai skenario untuk mengantisipasi arus mudik dan balik Lebaran 2017 diciptakan lengkap dengan beragam solusi efektifnya.

"Pertemuan sangat sering. Kami menyusun strategi jangka pendek yang efektif untuk mencegah tragedi mudik tahun lalu terulang," kata Rinaldi kepada Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com, dan Otomania.com, Sabtu (24/6/2017).

GARRY ANDREW LOTULUNG/Kompas.com Tampak toilet mobile berjumlah lima bilik yang bisa dimanfaatkan pemudik yang melintasi Tol Pejagan-Pemalang Seksi 3 dan 4.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Herwidiakto yang melakukan perjalanan mudik pada Jumat (23/6/2017) malam merasakan betul sinergi lintas sektor dalam pengamanan mudik tahun ini.

Dia mengisahkan, nuansa mudik 2017 berbeda dengan tahun sebelumnya. Kali ini pemudik seakan menempuh perjalanan di atas "karpet merah" yang segala sesuatunya telah disediakan.

Mulai dari toilet bersih, kedai makanan, pos kesehatan, mushola, SPBU, mini market, layanan pijat, hingga gerai oleh-oleh.

Sementara dari sisi infrastruktur jalan, beberapa ruas tol operasional dalam kondisi mulus, terang, dengan marka jalan, dan rambu lalu lintas lengkap.

Demikian halnya dengan jalan darurat yang difungsikan sementara. Kendati hanya berupa lantai kerja atau lean concrete setebal 10 cm dan masih berdebu di sana-sini, namun jalan darurat ini mampu memangkas waktu tempuh 20 persen hingga 40 persen lebih cepat ketimbang lewat jalan biasa.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Foto udara situasi persimpangan Exit Gandulan, Pemalang, Jawa Tengah, Jumat (23/6/2017). Kondisi di persimpangan ini terpantau sepi dan lancar.
"Kecepatan maksimal 40 kilometer per jam di jalan darurat tak menghalangi perjalanan mudik paling berkesan tahun ini. Debu-debu pun disemprot setiap dua atau tiga jam sekali," kisah Herwidiakto.

Dia menambahkan, setiap 10 kilometer iring-iringan kendaraan pemudik yang melintasi jalan darurat, dikawal oleh petugas kepolisian atau patroli jalan raya (PJR).

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau