Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Jalan Berlubang, Potret Buram Sistem Kejar Tayang

Kompas.com - 22/06/2017, 09:46 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Masih kata Harun, selama ini masih menjadi debat kusir perihal beban berlebih (overloading) di jalan raya. Alih-alih bila ada kegagalan bangunan seperti jalan berlubang, jalan tol longsor, jembatan rubuh yang terjadi saling menyalahkan antar-instansi, dan buang badan.

Kendati sudah diuji coba sistem lelang dan basis kontrak pemeliharaan jalan performance based contract (PBC), didasarkan kepada kinerja ketimbang input, namun masih gagal diterapkan secara utuh.

Ini karena keterbatasan dana dan prasyarat awal nilai sisa struktural konstruksi jalan. Terutama bila lapis pondasi jelek, kontraktor enggan mengambil risiko. Kasus ini terjadi di sepanjang koridor jalan pantura Jawa.

Karena itu, kontrak PBC harus ditopang dengan sistem penganggaran berbasis kinerja dan bertahun jamak. Kalau tidak, yang terjadi hanya sebatas praktik PBC semu.

Dengan PBC diharapkan biaya administrasi menurun, birokrasi ramping, kinerja terjamin.

"No performance no pay," tegas Harun.

Alternatif lain adalah menggabung lembaga Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Ditjen Bina Marga di bawah Kementerian PUPR masih terisolasi dengan Kemenhub sebagai otoritas kebijakan dan pengelola prasarana transportasi selain jalan.

Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Kondisi terkini salah satu jalur mudik di Pantura Jawa.
Harun tak bisa memprediksi kapan kedua lembaga ini bisa disaturumahkan, walau sudah lama didambakan.

"Bukan apa-apa, penggabungan ini sangat perlu agar kebijakan distribusi beban antar-moda transportasi dapat diharmonisasi," cetus dia.

Diharapkan, ke depan jalan tidak lagi berperan terus sebagai ikan paus, menampung angkutan secara sangat dominan.

Apalagi ilmu dasar yang dibutuhkan kedua instansi ini kan sama saja, karena objeknya masih dalam rumpun ketekniksipilan.

Bahkan di daerah sekarang sudah banyak instansi jalan dan transportasi lain yang digabung menjadi satu.

"Kok tiba di instansi pusat malah sulit untuk berkordinasi?," tuntas Harun.

Kompas Video Ruas Tol Bawen-Salatiga yang termasuk bagian dari Jalan tol Semarang-Solo akan digunakan saat mudik Lebaran 2017.

Simak juga laporan multimedia dan interaktif dari Tim Kompas.com terkait informasi seputar jalur mudik dalam format Visual Interaktif Kompas (VIK) di http://vik.kompas.com/merapah-trans-jawa-2/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com