SOLO, KompasProperti - Panorama indah di jalan tol tak hanya kita dapati di Tol Semarang-Solo ruas Bawen-Salatiga, melainkan di Tol Solo-Kertosono ruas Solo-Sragen.
Di tol sepanjang 70 kilometer ini terdapat Jembatan Klodran yang berfungsi sebagai simpang susun atau interchange dengan struktur cable stayed.
Ini adalah jembatan cable stayed yang dirancang mirip dengan Erasmus Bridge di Rotterdam Belanda.
Kesamaan itu terletak pada struktur cable stayed yang bukan hanya ornamen hiasa, melainkan berfungsi sebagai struktur utama.
Tampilan visualnya yang menarik, memang berpotensi menjadi ikon sekaligus penanda kota Solo.
Tol Solo-Kertosono dilengkapi lima pintu yang dibuka secara serentak selama mudik tanggal 19 Juni 2017 hingga 2 Juli 2017.
Kelimanya adalah pintu masuk Ngasem yang bisa digunakan oleh pemudik dari arah Semarang dan Salatiga.
Kemudian pintu masuk Klodran yang bisa diakses pemudik dari arah Yogyakarta. Berikutnya pintu keluar Pungkruk untuk pemudik dari arah Sragen dan Gemolong.
Sedangkan untuk arus balik, SNJ membuka Tol Solo-Kertosono. Dia memprediksi jumlah kendaraan yang melintasi ruas ini sekitar 5.000 hingga 10.000 unit.
Kendati menarik secara visual, namun jalan tol ini belumlah sempurna. Karena masih banyak pekerjaan fisik yang belum rampung dan terus dikebut.
"Satu di antaranya adalah 54 persimpangan yang menjadi akses warga sekitar. Ini yang akan ditutup secara permanen setelah Lebaran," tambah David.
Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com dan Otomania.com menjelajah ruas tol ini. Secara umum, sebagian besar mulus, namun sedikit bergelombang, sebagian lagi masih berupa lantai kerja.
Mengenai ruas tol lainnya yang difungsikan secara darurat, Tim Merapah Trans Jawa Kompas.com dan Otomania.com merangkumnya untuk Anda dalam liputan khusus, "Merapah Trans Jawa"
Berikut video Tol Solo-Kertosono: