Catat, Titik Macet di Tol Trans-Jawa (II)

JAKARTA, KompasProperti - Di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa terdapat titik-titik rawan kepadatan kendaraan, terutama saat mudik dan balik Lebaran 2017.

Ini adalah tulisan lanjutan dari artikel sebelumnya yang berjudul Catat, Titik-titik Macet di Tol Trans-Jawa (I)

Berikut lokasi-lokasi yang bakal dipadati kendaraan:

6. Kanci-Pejagan

Jalan tol sepanjang 35 kilometer ini dikelola PT Semesta Marga Raya. Ada 2 tempat istirahat (TI) yang dapat digunakan, yaitu 228A dan 229B. Prediksi kemacetan di tol ini diperkirakan ada di akses Pejagan.

7. Pejagan-Pemalang

PT Pejagan Pemalang merupakan pengelola tol sepanjang 20,2 kilometer tersebut. TI yang dibangun ada 4 dengan 3 di antaranya bersifat sementara atau TIS.

TI tersebut adalah 252A, 296A, 311A, dan 303B. Adapun prediksi titik kemacetan adalah di Akses atau Gerbang Tol Brebes Timur.

8. Cikampek-Purwakarta-Padalarang-Cileunyi

Ruas tol sepanjang 122,9 kilometer ini dibangun PT Jasa Marga. Berjumlah 6, tempat istirahat dan pelayanan (TIP) tersebar di 72A, 88A, 147A, 88B, 97B, dan 125B.

Selama mudik, pengemudi yang melewati ruas ini perlu mewaspadai titik kemacetan di akses atau GT Cileunyi.

9. Jakarta-Bogor-Ciawi

Dikelola PT Jasa Marga, panjang jalan tol ini adalah 49 kilometer. Ada 5 TI yang bisa digunakan oleh pengemudi dengan 4 di antaranya adalah TIP, yaitu 11A, 46A, 22B, dan 38B. Sedangkan 1 TI berada di 35A.

Titik yang perlu diwaspadai akan ada kepadatan adalah di akses Bogor dan akses keluar Gadog.

10. Jalur Fungsional Brebes Timur-Semarang

Ruas ini dikerjakan oleh beberapa badan usaha sekaligus, yaitu PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR), PT Pemalang Batang Tol Road (PBTR), dan PT Jasa Marga Semarang Batang (JSB).

Dengan total panjang 151,5 kilometer, ada 4 tempat istirahat yang bersifat sementara, yakni 282+500A, 290+300A, 341+600A, dan 367+200A.

Namun, ada pula TI yang sudah berdiri secara permanen di 402A dan 448B.

Pemudik yang ingin menggunakan ruas ini perlu berhati-hati terhadap titik kemacetan yang diprediksi terjadi di rencana jalan akses sementara dan pertemuan jalan akses tol dengan jalan non-tol.