ISKANDAR, KompasProperti - Menyambangi kembali Iskandar, Johor Bahru, Malaysia, bagi Kompas.com sama halnya membuka buku tebal yang belum rampung dibaca.
Ada banyak bab kemajuan yang "tertulis" di sana, pencapaian yang mampu memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia, betapa Malaysia telah mampu menciptakan sebuah kawasan ekonomi khusus (KEK) bertaraf internasional.
Melalui Iskandar Regional Authority Development (IRDA), mereka mampu menarik investasi ratusan triliun rupiah dalam kurun waktu satu dekade terakhir dari sembilan sektor berbeda.
Kesembilan sektor itu adalah manufaktur, logistik, pariwisata, kesehatan, pendidikan, keuangan, kreatif, pengembangan teknologi, pembangunan terpadu, properti residensial, properti industri, utilitas, dan pemerintahan.
Dalam catatan IRDA, sejak KEK Iskandar didirikan pada 2006 hingga kuartal I-2017, komitmen investasi yang mampu diraup adalah senilai 227 miliar Ringgit Malaysia (RM) atau ekuivalen dengan Rp 706,6 triliun.
Dari sejumlah itu, 56 persen di antaranya sudah direalisasikan dalam bentuk berbagai proyek dalam sembilan sektor.
Baca: Merasakan Bermalam di Rumah Seharga Rp 40 Miliar
"Kami optimistis target tersebut dapat tercapai. Kendati perekonomian global sedang melemah, namun pertumbuhan Iskandar sekitar 7 persen hingga 8 persen. Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan Nasional bahkan di seluruh regional Asia Tenggara," tutur Ismail menjawab Kompas.com, Rabu (24/5/2017).
Bandingkan dengan KEK Batam di Kepulauan Riau. Padahal Batam sudah direncanakan sebagai KEK sejak zaman Orde Baru.
Tahun lalu realisasi investasi mencapai 471 juta dollar AS atau setara Rp 6,2 triliun. Tahun 2017 ini realisasi investasi ditargetkan senilai 571 juta dollar AS atau sama dengan Rp 7,6 triliun.