Ruang-ruang privat pun kadang bercampur dengan ruang publik. Penyerobotan ruang pribadi kerap menjadi biang keladi ketidakrukunan.
Pada saat bersamaan, banyak pula potensi kebersamaan terjalin kuat, menghadapi tantangan keamanan, keteraturan, dan siskamling alias begadang bersama tetangga sebelah.
Maka, ruang-ruang kota kita pun niscaya akan nyaman dan berskala manusia, ketika kehidupan bertetangga menjadi basis jalinan interaksi publik.
Lalu, apa masalah kita sehingga akhir-akhir ini banyak di antara kita, baik "laskar" ibu-ibu, anak bau kencur, bapak-bapak pimpinan agama, menjadi baper (bawa perasaan) menghadapi pemilihan kepala daerah sebuah kota?
Mungkin karena kita suudzon atau berburuk sangka, dan selalu melihat rumput tetangga terlalu hijau bagi standar kita. Atau ketidakrelaan melihat kemajuan sepihak di sebelah.
Atau, mungkin juga semata-mata hanya ketidaktahuan akan apa nawaitu atau niat tetangga sebelah dalam berbuat.
Kenapa? Karena tidak kenal. Atau tidak mau kenal?
Maka, sebenarnya fenomena baper di ruang-ruang politik yang sedang kita alami saat ini, seharusnya nya tidak perlu ada. Hanya kekhilafan, karena kurang mau mengenal tetangganya.
Permasalahan terbesar bangsa kita ini adalah karena kita dibesarkan dalam nilai-nilai di mana berlaku sopan lebih penting daripada berbuat benar.
Mempertahankan tentang sesuatu hal baik, dianggap kasar. Dan kita bersembunyi di balik keagamaan untuk membangun identitas diri, daripada mengamalkannya.
Kekhilafan bisa menjadi kedunguan yang merobek-robek esensi bermasyarakat. Seperti tulalit bunyi telepon yang tidak tersambung, "Hello. ... anybody home? Ting tong. Ting tong. .."
Apa kabar tetangga?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.