Sementara Yogi Yogi Pribadi dan Pramesti Sudjati terlibat sebagai kontraktor, serta Nusae Design sebagai desainer grafis.
Tim SHAU Architects memanfaatkan bahan-bahan daur ulang. Termasuk 2.000 ember plastik untuk membangun dinding perpustakaannya.
"Perpustakaan ini ada di Jalan Bima yang merupakan tempat komunal bagi orang-orang untuk bergaul dan membaca," kata Heinzelmann.
Selain meningkatkan literasi di Indonesia, Heinzelmann juga berharap agar perpustakaan ini mampu menumbuhkan kesadaran lingkungan masyarakat.
Hal itu diharapkannya lantaran beberapa pantai dan saluran air telah banyak tercemar serta tersumbat akibat meningkatnya sampah plastik.
Meskipun tidak jelas bagi pengunjung biasa atau orang yang meihatnya, dinding ember es krim ini sebenarnya membentuk kode biner dari kalimat "buku adalah jendela dunia".
Bagian bawah ember menandakan angka satu sementara ujung lainnya mewakili nol. Ditempatkan di antara tulangan baja vertikal, ember yang ditata sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengusir air hujan.
Perpustakaan ini berada di lantai pertama dan dapat diakses oleh tangga di samping lantai dasar yang bisa digunakan untuk berbagai fungsi komunal.
Sebagai tambahan informasi, Microlibrary Bima didanai oleh Dompet Dhuafa, dan didukung penuh oleh Pemerintah Kota Bandung, Urbane Community, serta Indonesian Diaspora Foundation.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.