BANDUNG, KompasProperti - Sebuah karya arsitektur di Bandung baru-baru ini berhasil menyabet gelar terbaik di ajang Architizer A+ Awards.
Karya arsitektur tersebut adalah perpustakaan mini bernama Microlibrary Bima yang dirancang oleh SHAU Architects.
"Alhamdulillah warga Bandung, proyek perpustakaan kelurahan atau Microlibrary di Jalan Bima karya @shauarchitects meraih award juara dunia untuk kategori arsitektur & komunitas. Mantapsoul. Mangprang! #BandungKotaDesain," tulis Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam akun Instagram-nya, Kamis (13/4/2017).
Architizer A+ Awards merupakan penghargaan terbesar bagi karya-karya arsitektur tahunan terbaik di dunia.
Tahun 2017 merupakan penyelenggaraan kelima Architizer A+ Awards. Penjurian dilakukan oleh lebih dari 400 tokoh dan pemimpin dunia yang berasal dari banyak latar belakang seperti fashion, penerbitan, properti, dan juga dalam bidang teknologi.
Maka dari itu, dalam setiap karyanya, seorang arsitek harus mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat di sekitarnya.
Kembali ke Microlibrary, perpustakaan kecil yang dibuka pada Juli 2016 itu telah menarik perhatian dunia tidak hanya melalui persediaan buku-bukunya tetapi juga untuk desain cerdiknya.
Pasalnya, dinding-dinding pada perpustakaan ini dibuat menggunakan ember es krim. SHAU Architects menciptakan Microbibrary hanya seluas 159,8 meter persegi.
Tim SHAU Architects yang mengerjakan Microlibrary Bima terdiri dari Florian Heinzelmann, dan Daliana Suryawinata sebagai pemimpin proyek, Yogi Ferdinand, Rizki Supratman, Roland Tejoprayitno, Timmy Haryanto, Telesilla Bristogianni, Margaret Jo, Aistyara Charmita, Angga Rossi, Aditya Kusuma, dan Octavia Tunggal.
Sementara Yogi Yogi Pribadi dan Pramesti Sudjati terlibat sebagai kontraktor, serta Nusae Design sebagai desainer grafis.
Tim SHAU Architects memanfaatkan bahan-bahan daur ulang. Termasuk 2.000 ember plastik untuk membangun dinding perpustakaannya.
"Perpustakaan ini ada di Jalan Bima yang merupakan tempat komunal bagi orang-orang untuk bergaul dan membaca," kata Heinzelmann.
Hal itu diharapkannya lantaran beberapa pantai dan saluran air telah banyak tercemar serta tersumbat akibat meningkatnya sampah plastik.
Meskipun tidak jelas bagi pengunjung biasa atau orang yang meihatnya, dinding ember es krim ini sebenarnya membentuk kode biner dari kalimat "buku adalah jendela dunia".
Bagian bawah ember menandakan angka satu sementara ujung lainnya mewakili nol. Ditempatkan di antara tulangan baja vertikal, ember yang ditata sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengusir air hujan.
Perpustakaan ini berada di lantai pertama dan dapat diakses oleh tangga di samping lantai dasar yang bisa digunakan untuk berbagai fungsi komunal.
Sebagai tambahan informasi, Microlibrary Bima didanai oleh Dompet Dhuafa, dan didukung penuh oleh Pemerintah Kota Bandung, Urbane Community, serta Indonesian Diaspora Foundation.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.