SINGKAWANG, KompasProperti - Selama dua tahun terakhir, atau sejak 2015 hingga 2017, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raktar (PUPR) telah membangun, dan membuka jalan perbatasan Kalimantan.
Jalan terbangun sepanjang 520,8 kilometer dari total 1.900 kilometer yang membentang dari Kalimantan Barat (Kaltara) hingga Kalimantan Utara (Kaltara).
Tahun ini, Kementerian PUPR menargetkan pertambahan jalan perbatasan di Kalimantan sepanjang 161,1 kilometer.
Zeni TNI dan Kementerian PUPR bertanggung jawab dalam membangun jalan perbatasan ini, sehingga nantinya menggenapkan total jalan perbatasan yang sudah tembus menjadi sepanjang 1.582 kilometer.
Sementara itu, sisa jalan yang belum tembus sepanjang 318 kilometer direncanakan bakal dirampungkan pada 2018 mendatang.
Guna melihat progres pembangunan jalan perbatasan tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perjalanan yang menghabiskan waktu tiga jam melewati Kecamatan Putusibau ke Kecamatan Badau sebelun meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Badau di Kalbar.
Sampai saat ini, kondisi jalan sebagian besar telah mulus beraspal, namun menjelang Badau dapat ditemui pekerjaan jalan berupa penimbunan, perataan, pekerasan tanah, dan perkerasan agregat yang tengah dikerjakan menggunakan alat berat.
"Jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan sebagai pintu gerbang aktifitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Singkawang, Jumat (17/3/2017).
Berikut video laporan KompasProperti mengenai PLBN Terpadu Aruk:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.