Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Penderitaan Warga di "Jalur Neraka"

Kompas.com - 07/03/2017, 22:57 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Yang masuk kategori ini adalah Vila Cibubur 1-3, Relife Greenville Cileungsi, Grand Cibubur, Taman Cileungsi, Grand Nusa Indah, Cikeas Residency, dan lain-lain.

Selain perumahan, terdapat pula pusat belanja dan properti komersial lainnya macam kompleks ruko dengan alokasi parkir tak memadai.

Dalam radius tak kurang dari 10 kilometer, terdapat setidaknya 9 properti komersial mulai Cibubur Junction, Cibubur Point, Ruko Kranggan Permai, Plaza Cibubur, Cibubur Times Square, Mal Ciputra Cibubur, Cileungsi Trade Mall, hingga Metropolitan Mall Cileungsi.

Akibatnya, kendaraan masuk-keluar properti-properti tersebut menghambat laju kendaraan yang berujung pada kemacetan.

Belum lagi jika pengembang-pengembang yang telah membangun perumahan dan mal itu merealisasikan rencana ekspansinya. "Jalur neraka" ini diprediksi bakal mengalami gridlock atau kemacetan total.

Ciputra Group contohnya. Mereka akan membangun CBD Cibubur yang dirancang sebagai pusat bisnis terintegrasi.

Di dalamnya mencakup perkantoran, apartemen, kondominium, hotel, small office home office (SOHO), pusat rekreasi (entertainment), taman, danau, dan pusat kuliner.

Menempati lahan seluas 28 hektar, CBD Cibubur diestimasikan menelan gross development value (GDV) dari area terbangun, senilai Rp 3,5 triliun.

Ditambah lagi Trans Studio Cibubur yang baru saja diresmikan pencanangannya oleh salah taipan terkaya Indonsia, Chairul Tanjung.

Baca: Bangun Trans Studio Cibubur, Chairul Tanjung Investasi Rp 3 Triliun

Bus pengumpan Citra Indah, Jonggol.www.citraindah.com Bus pengumpan Citra Indah, Jonggol.
Proyek besar di atas lahan 4,1 hektar itu mencakup Trans Studio Mall, Trans Studio Theme Park, Trans Hotel 400 kamar, dan apartemen Trans Park sebanyak 2.900 unit.

Bayangkan, ribuan kendaraan meruah hanya di satu kawasan pengembangan itu. Bagaimana dengan pengembangan anyar lainnya?

Upaya pemerintah

Di luar Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang belum melakukan perbaikan dan pelebaran jalan, pemerintah pusat tercatat tengah menjalankan program infrastruktur transportasi dan jalan di wilayah tersebut.

Namun, upaya ini dianggap masih kurang maksimal karena sampai saat ini belum menghasilkan progres positif.

Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, misalnya, pembangunannya yang sudah diinisiasi sejak 2011 sempat mangkrak selama empat tahun sebelum dilanjutkan pada 2015.

Kendati sudah berlanjut, perkembangan konstruksinya sangat lambat. Hingga Desember 2016 silam pembebasan lahannya masih empat persen dan rencananya bakal dirampungkan 100 persen pada Juni 2017.

"Tol Cimanggis-Cibitung positif baik fisik, lahan, dan serapan anggarannya serta progresnya meningkat dari waktu ke waktu," tutur Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Herry Trisaputra Zuna.

Jokowi dan Ahok saat meninjau proyek light rapid transit (LRT) di Cibubur, Jumat (30/9/2016).SETPRES Jokowi dan Ahok saat meninjau proyek light rapid transit (LRT) di Cibubur, Jumat (30/9/2016).
PT Waskita Toll Road sebagai badan usaha jalan tol (BUJT) menargetkan konstruksi jalan tol sepanjang 26,3 kilometer ini rampung pada 2019 agar mampu segera memecah kepadatan lalu lintas di Jalur Cibubur-Cileungsi, khususnya ruas Jalan Transyogie.

Kemudian, ada juga pembangunan transportasi massal berupa light rail transit (LRT) Jabodebek dengan trase Cibubur-Cawang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau