JAKARTA, KompasProperti - Pada 11 Februari 2017, sehari setelah debat ketiga Pilkada DKI Jakarta, Adriansyah Yasin Sulaeman mengunggah status di akun Facebook-nya.
Pada statusnya itu, dia menyinggung tentang peta jalur transjakarta koridor 13 yang digunakan calon gubernur nomor urut 3, Anies Baswedan, sebagai alat peraga.
Adriansyah menyayangkan Anies yang asal main comot peta tersebut tanpa meminta izin kepadanya terlebih dulu.
"Saya sendiri sebetulnya tidak masalah jika peta itu digunakan untuk publik karena memang tujuannya itu. Yang saya sayangkan peta itu digunakan tanpa izin untuk tujuan politis," tutur Adriansyah kepada KompasProperti, Senin (13/2/2017).
Padahal, untuk menyusun peta itu, anak muda kelahiran 27 Mei 1998 ini harus melakukan pengecekan (check), pengecekan ulang (recheck), dan juga pengecekan silang (cross check) data agar sesuai dengan yang ada di lapangan.
Prinsip dasar itu selalu dipegang karena Adriansyah ingin peta yang dibuatnya akurat, bermanfaat, dan bisa digunakan untuk publik.
Dia bisa seharian mengumpulkan data dan fakta di lapangan. Sementara untuk pembuatan petanya sendiri, Adriansyah mengaku hanya dalam hitungan jam.
Siapakah Adriansyah?
Mengenalnya lebih jauh seakan melihat sebuah buku yang terbuka. Dia senang berbagi informasi yang menyangkut kepentingan umum.
Tidak hanya melek gawai, juga khatam teknologi informasi (TI), serta aktif dalam berbagai kegiatan komunitas, terutama yang menyangkut transportasi, pembangunan urban, dan tata kota.