Persentuhannya dengan dunia properti yang kadung ditahbiskan sangat maskulin ini terjadi pada 2005, saat dia mengembangkan rumah bandar (town house) bertajuk Rumah Cira di Cipinang, Jakarta Timur, dan Rumah Bangka di Jakarta Selatan.
Dua proyek tersebut sukses dan tampil sebagai definisi baru rumah tinggal di Jakarta. Loemongga memang merancang kedua proyek tersebut dengan menonjolkan keunggulan pada desain, kualitas material bangunan, dan karakter Asiana yang mewah lagi elegan.
Prinsip seperti itu pula yang dihadirkannya saat mengembangkan apartemen mewah Nirvana Residence di Kemang, Senopati Suites di kawasan Senopati, serta kelak beberapa proyek teranyarnya seperti TBS di koridor Simatupang, Two Senopati di Senopati, dan Andara Living di Depok.
Baca: Asiana Group Bidik Rp 4 Triliun dari Tiga Proyek
"Properti itu bisa dirancang sangat artistik, estetik, tanpa meninggalkan unsur fungsi, dan kokohnya konstruksi. Hal ini merupakan prinsip kami dalam mengembangkan apa pun, baik rumah tapak dan apartemen mewah untuk kelas atas, maupun apartemen untuk kelas menengah-atas," tutur Loemongga pada malam sebelum pemberian penghargaan South East Asia Property Awards 2016.
Karena karakteristiknya inilah, Loemongga dan Asiana dinilai lekat dengan produk-produk properti yang tidak saja mewah, namun berkelas.
Bahkan CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono menganggap produk-produk Asiana punya ciri khas tersendiri.
"Bukan perkara sulit bagi mereka hingga kemudian mampu 'membabat' habis pesaingnya di Indonesia," ucap Hendra.
Dipercaya
Dengan pencapaiannya setelah satu dekade ini, Loemongga punya obsesi membesarkan Asiana Group.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.