SINGAPURA, KOMPAS.com - Tak ada yang berubah dari sosok satu ini. Masih cantik, menarik, cerdas, dan memesona seperti sewindu silam saat Kompas.com bersua kali pertama dengannya.
Pesona itu kian kuat kala dia tampil sebagai panelis Forum Indonesia pada perhelatan skala regional South East Asia Property Awards 2016 di Singapura.
Baca: Asiana Group Wakili Indonesia di South East Asia Property Awards 2016
Para peserta forum yang hadir pada acara tersebut dengan tekun mendengarkan pandangannya mengenai sektor properti Indonesia terkini yang dikaitkan dengan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty).
Sebelum itu, beberapa di antara para peserta tersebut bahkan bertukar kartu nama, dan meminta berpose bersama.
Dia adalah Loemongga Haoemasan. Perempuan semampai dengan tinggi 170 sentimeter ini adalah perempuan pengembang satu-satunya yang mewakili Indonesia.
Kelompok usaha yang dipimpinnya, Asiana Group merupakan pemenang Indonesia Property Awards 2016 untuk kategori "Best Boutique Developer" dan berhak berkompetisi di level Asia Tenggara untuk kategori serupa.
Kendati kemudian belum beruntung menjadi yang terbaik di Asia Tenggara, namun Loemongga tetap merasa bangga.
"Bangga bisa masuk grand final, dan bersaing dengan para pemenang dari South East Asia," ucap dia.
Berkelas
Persentuhannya dengan dunia properti yang kadung ditahbiskan sangat maskulin ini terjadi pada 2005, saat dia mengembangkan rumah bandar (town house) bertajuk Rumah Cira di Cipinang, Jakarta Timur, dan Rumah Bangka di Jakarta Selatan.
Dua proyek tersebut sukses dan tampil sebagai definisi baru rumah tinggal di Jakarta. Loemongga memang merancang kedua proyek tersebut dengan menonjolkan keunggulan pada desain, kualitas material bangunan, dan karakter Asiana yang mewah lagi elegan.
Baca: Asiana Group Bidik Rp 4 Triliun dari Tiga Proyek
"Properti itu bisa dirancang sangat artistik, estetik, tanpa meninggalkan unsur fungsi, dan kokohnya konstruksi. Hal ini merupakan prinsip kami dalam mengembangkan apa pun, baik rumah tapak dan apartemen mewah untuk kelas atas, maupun apartemen untuk kelas menengah-atas," tutur Loemongga pada malam sebelum pemberian penghargaan South East Asia Property Awards 2016.
Karena karakteristiknya inilah, Loemongga dan Asiana dinilai lekat dengan produk-produk properti yang tidak saja mewah, namun berkelas.
Bahkan CEO Leads Property Indonesia Hendra Hartono menganggap produk-produk Asiana punya ciri khas tersendiri.
"Bukan perkara sulit bagi mereka hingga kemudian mampu 'membabat' habis pesaingnya di Indonesia," ucap Hendra.
Dipercaya
Dengan pencapaiannya setelah satu dekade ini, Loemongga punya obsesi membesarkan Asiana Group.
Terbukti, kendati belum sebesar raksasa-raksa properti Nasional, Asiana Group telah menorehkan sejumlah rekam jejak yang pantas dicatat yakni Rumah Ampera, Rumah Kemang, di Kemang Timur, Ozone Residence, di Bintaro, Sol Beach House Hotel, di Seminyak, Belva, di Jl Bangka XI.
Kemudian Amaya, di Jatipadang, Dua at Kemang, Kemang , Kalila, Jeruk Purut , Swargha di Ubud, dan Teras Tjilandak.
Sementara untuk properti unggulan lainnya adalah Biu Biu Jimbaran, Bangka Tree, Kemang ID, dan Kailash Jimbaran.
Selain sektor properti, Loemongga juga melakukan diversifikasi usaha di bidang kuliner dengan bendera Soulfood, dan gaya hidup melalui studio kebugaran "Soulbox".
"Ke depan, kami mengintegrasikan Soulfood, dan Soulbox di properti multifungsi yang akan dikembangkan, seperti di TBS koridor Simatupang," tuntas Loemongga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.