Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

REI Butuh Figur yang Tak Perlu Janji Muluk-muluk...

Kompas.com - 10/10/2016, 12:29 WIB
M Latief

Penulis

"Infrastruktur organisasi tidak ada yang khusus untuk mengurus itu. Nanti, REI perlu wakil ketua umum bidang infrastruktur untuk kerja secara operasional seperti mengurus PSU. Nanti, dari daerah juga bisa masuk ke situ. Ujung-ujungnya komunikasi juga," ujar Eman seusai debat.

Ke depan, bidang penelitian dan pengembangan (litbang) REI juga harus menjadi badan strategis. Badan ini dibutuhkan untuk mengkaji hal-hal aktual.

"Ingat, tak semua pengembang daerah punya kemampuan teknis untuk itu, beda dengan pengembang besar. Memang, sekarang secara nasional REI sudah sangat baik. Tapi, ada poin-poin fungsi organisasi ke dalam yang belum maksimal, seperti ke para perwakilan daerah di DPD," kata Eman.

Eman mengatakan, menjadi pemimpin REI tak perlu memberi janji yang muluk-muluk. Bisa berkomunikasi dengan baik untuk menjembatani kebutuhan daerah mengurai tujuh masalah itu saja sudah sangat bagus.

"Kalau itu bisa dijalankan saja, rasanya sudah sangat baik. Ada kurang lebih 2.700 anggota DPD. Tanpa komunikasi yang bagus, tak akan maksimal kerja semuanya," tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPP REI Eddy Hussy ketika diminta tanggapannya seusai debat mengatakan bahwa ada yang dikerjakan oleh pusat dan ada urusan dilakukan oleh daerah. Menurut dia, tidak mungkin semua diselesaikan oleh pusat.

"Yang terpenting itu harus dikoordinasikan antara Pemda dan REI. Kami harap REI daerah juga mau berkomunikasi dan selesaikan masalah di daerahnya," ujar Eddy.

Saat ini, lanjut Eddy, kebijakan pemerintah sudah berubah drastis dan mengakomodasi aspirasi pengembamg. Dia berharap, ke depan kedua kandidat punya banyak waktu untuk berkunjung ke daerah.

"Saat ini saya pun memperhatikan masalah daerah. Ke depan kandidat mestinya sudah bisa membuat program yang bisa diimplementasikan di daerah," kata Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Ada 'Long Weekend', Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Ada "Long Weekend", Whoosh Angkut Lebih dari 78.000 Penumpang

Berita
4 Hari 'Long Weekend', Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

4 Hari "Long Weekend", Penumpang Stasiun Gambir-Pasar Senen Melonjak

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com