Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Hunian Layak Bagi Pramugari?

Kompas.com - 07/09/2016, 07:41 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

“Strategis buat orang-orang seperti kami yang aktivitasnya terpusat di bandara. Sudah begitu ada fasilitas shuttle ke dan dari bandara. Kami tidak khawatir telat sampai bandara,” ujar Gania, Senin.

Pengalaman tinggal di kos juga pernah dicicip Gania. Waktu itu, dia sempat tinggal di Bandar Mas—yang tak jauh dengan bandara.

“Karena bukan kawasan terkonsep, fasilitasnya tidak lengkap. Cari makan susah, minimarket susah. Lagi pula karakter daerah dekat bandara kan apa-apa serba jauh sehingga butuh ojek atau taksi. Cari transportasi seperti itu pun sulit,” tutur Gania.

Karena semua pertimbangan itu, tambah Maya, bahkan sampai saat ini beberapa perusahaan maskapai merekomendasikan kru aviasi seperti mereka untuk tinggal di kawasan kota bandara yang terkonsep.

“Referensi (tinggal di Aeropolis) pun kami dapat dari kantor. waktu kami jadi bisa di-manage,” ujar Maya.

Konsep kota bandara

Kebutuhan kawasan yang berfungsi laiknya “kota bandara” memang tak terhindarkan, mengingat ada banyak orang yang memiliki aktivitas terpusat di bandara. Selain kru pesawat , ada pula para pebisnis yang juga memiliki mobilitas tinggi.

Bertempat di areal seluas 105 hektar, Aeropolis dibangun sebagai kawasan komersial dengan konsep mixed use, terdiri dari hunian atau apartemen, kantor, hotel, dan techno park.

Selain itu, tempat pertemuan bisnis, pusat olahraga, restoran, dan fasilitas hiburan juga menjadi bagian yang melengkapi kebutuhan.

Karena itulah, Aeropolis masuk kriteria sebagai hunian layak bagi para kru. Kawasan tersebut kini bagai “kota” atau tempat pulang para pramugari seperti Yulia, Gania, dan Maya.

Bahkan, kalau saja penghuni lebih pintar, hunian-hunian di sana tak hanya dijadikan sekadar tempat tinggal tetapi juga investasi.

Langkah Gania, misalnya. Dibandingkan menyewa seperti Yulia dan Maya, ia lebih memilih membeli 1 unit apartemen untuk berinvestasi.

Melihat faktanya, kawasan di sekitar bandara memang memiliki proyeksi cerah. Letak strategis—karena berada di sisi barat Bandara Soekarno-Hatta—dan berjarak 1 kilometer dari stasiun membuatnya memiliki nilai tambah.

Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Proyek Aeropolis Didik Riyanto. Melihat riwayatnya, kata dia, harga unit apartemen aeropolis saat ini sudah merangkak naik hingga kurang lebih dua kali lipat dari sejak pertama kali dipasarkan. 
 
“Hitung-hitungannya bisa dilihat dari salah satu harga properti yang ditawarkan pada area Aeropolis. Unit Residence 1 yang dipasarkan pada 2012 semula Rp 93 juta cash, sekarang sudah menjadi Rp 210 juta,” ujar Didik pada Kompas.com, Selasa (31/5/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau