Alih-alih menitikberatkan pada kuantitas, ada baiknya juga mempertimbangkan faktor-faktor penting lain yang tidak bisa diukur dengan angka. Apakah SDM (dalam hal ini para entrepreneur yang menjadi peserta) yang ada bisa dilatih? Apakah para peserta “mengetahui semuanya dasar-dasarnya”? Apakah ide bisnis mereka sudah solid dengan dukungan pasar yang relatif besar dan perlindungan hak cipta yang sudah baik?
Atau apakah mereka sudah siap dengan rencana dasar dalam berbisnis? Apakah mereka sudah memiliki sumber keuangan yang memadai? Apakah mereka bisa mencari sumber dana tunai yang cukup?
Kenyataannya banyak "keberhasilan" sebuah akselerator bergantung pada entrepreneur yang memotori start-up itu sendiri meskipun harus diakui kualitas para tokoh yang berada di balik program inkubator atau akselerator yang akan diikuti bisa menyumbang peluang kesuksesan.
Apakah mereka memiliki koneksi bisnis yang luas bahkan ke tingkat dunia? Apakah mereka memiliki program-program edukatif yang memberikan Anda banyak pengetahuan dan wawasan baru? Apakah mereka didukung dengan mentor, penasihat yang berkompeten, dan pakar yang berpengalaman di bidangnya masing-masing? Apakah mereka menyediakan berbagai fasilitas yang diperlukan oleh startup Anda untuk berkembang lebih pesat? Adakah pelatihan dan rekrutmen tenaga kerja yang bagus dan efektif? Daftarnya bisa sangat panjang dan saya tak bisa menuliskan semuanya di sini.
Betul bahwa sebagian besar program akselerasi atau inkubasi start-up bisa membuat pertumbuhan start-up Anda melejit dalam waktu lebih singkat. Tapi jangan riang gembira dulu, karena ada begitu banyak faktor selain angka yang bermain di sini juga.
Menyoal target 1000 start-up dalam waktu 5 tahun, tentu tidak ada salahnya. Yang perlu diantisipasi ialah terlalu sibuk ‘mencetak’, sampai melupakan proses yang menempa kualitas para entrepreneur dan startup mereka agar layak mendunia. Karena pada akhirnya orang akan melupakan seberapa cepat Anda menyelesaikan sebuah pekerjaan, tetapi mereka selalu ingat seberapa bagus hasil kerja Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.