Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stareast Group Gebrak Bintan dengan Tiga Proyek Sekaligus

Kompas.com - 25/07/2016, 11:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BINTAN, KOMPAS.com - Nama pengembang ini mungkin masih asing di telinga awam, namun gebrakannya tak bisa dipandang sebelah mata.

Kendati baru dibentuk pada kurun 2007 atau selepas dari perusahaan berbasis keluarga, Stareast Sejahtera Group berani menorehkan tajinya di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. 

Mereka menggarap tiga proyek besar sekaligus dengan total nilai investasi tak kurang dari Rp 700 miliar. 

Ketiga proyek tersebut adalah hotel dan kondotel The Grand Lagoi di bawah manajemen Swiss-belhotel International, kondotel dan serviced apartment Quincy Heritage, dan Bintan Market Place. Seluruhnya berada di kawasan Bintan Resort.

CEO Stareast Sejahtera Group Edwin Witarsa Ng menjelaskan, Pulau Bintan adalah wilayah ekspansi setelah mereka sukses membangun sejumlah properti lainnya macam Sudirman Business Center, Jati Junction, Sultan Iskandar Muda Business Center di Medan, Sumatera Utara, dan Pekanbaru, Riau.

"Kami melihat Bintan berbeda. Bintan punya potensi besar yang banyak dikunjungi orang asing terutama asal Singapura. Alamnya indah, lokasinya strategis, namun ketersediaan hunian dan hotel terbatas," ujar Edwin kepada Kompas.com, Sabtu (23/7/2016). 

Berbekal data 400.000 sampai 500.000 kunjungan wisatawan asing setiap tahun yang mendorong tingginya permintaan kamar, Stareast Sejahtera Group pun kemudian merambah kawasan ini.

Dokumentasi Swiss-belhotel Bintan Kamar tipe Duluxe di Siwss-belhotel Bintan Lagoi
Mereka berkolaborasi dengan Gallant Venture Ltd, pemilik konsesi Bintan Resort yang terdiri dari Salim Group dan Sembawang Corp, dan mulai merealisasikan rencana besar menjadikan Pulau Bintan sebagai destinasi wisata dunia yang bisa diakses semua kalangan.

"Selama ini Bintan dikenal sebagai destinasi wisata mahal yang hanya bisa diakses oleh orang-orang kaya. Kami ingin mematahkan citra itu. Setiap orang bisa mengunjungi Bintan dengan lebih murah," tegas Edwin.

Karena itu, tidak seperti resor-resor lainnya yang telah lebih dulu hadir, properti yang dikembangkan Stareast dilengkapi dengan sejumlah ritel komersial. Di antaranya The Lagoi Plaza.

Hal ini ditujukan agar masyarakat umum bisa berkunjung ke Bintan Lagoi tanpa harus menginap di hotel atau resor sekitar yang tarifnya selangit.

Sebaliknya bagi para tamu yang bermalam di hotel dan kondotel tidak merasa kesulitan bila ingin membeli atau memenuhi kebutuhan harian. 

Hamzah Saifullah CEO Stareast Edwin W Ng
The Grand Lagoi yang berdiri di atas lahan seluas 1,3 hektar, misalnya. Properti yang terdiri atas hotel dan kondotel sebanyak 195 unit, ini terintegrasi dengan pusat belanja The Lagoi Plaza. 

"Saat ini publish rate-nya sekitar Rp 1,5 juta hingga Rp 1,7 juta per malamMeskipun angka ini tertinggi dibanding hotel bintang 4 Swiss-belhotel seluruh Indonesia, namun termurah di antara hotel di Bintan Resort," ungkap GM Swiss-belhotel Patrick Tan.

Selain itu, Stareast juga tengah membangun 41 unit ruko Bintan Maret Place dengan konsep yang mengadopsi tempat makan populer di Singapura yakni Clark Quay. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau